Ustaz Yusuf Mansur kembali menjadi sorotan publik setelah videonya viral di media sosial. Dalam cuplikan tersebut, ia tampak seolah-olah membuka layanan doa berbayar secara online, yang kemudian menimbulkan berbagai tanggapan dari warganet.
Menanggapi hal tersebut, Yusuf Mansur akhirnya memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa video yang beredar bukanlah video baru, melainkan rekaman lama yang seharusnya tidak diartikan secara serius.
“Itu video sudah lama banget, dan memang waktu itu saya cuma bercanda,” ujar Yusuf Mansur ketika dihubungi detikcom, Senin (13/10/2025).
Dalam potongan video yang ramai dibahas, Yusuf terlihat berbicara tentang doa dan transfer uang. Namun, ia menjelaskan bahwa konteks sebenarnya adalah sedang mengetes fitur transfer antar pengguna, bukan mengajak orang untuk benar-benar mengirim uang demi mendapat doa.
“Waktu itu saya cuma bercanda. Saya bilang, ‘bawain martabak dulu dong kalau mau didoain,’ terus saya lanjut, ‘ya udah transfer dulu,’ tapi itu cuma lelucon,” katanya sambil tertawa.
Ia bahkan sempat melontarkan candaan dengan nominal besar, “Masa cuma Rp 1 juta, Rp 2 juta, yang bener Rp 20 juta, Rp 2 miliar,” ujarnya yang kemudian menegaskan kembali bahwa semuanya hanya gurauan semata.
Menurut penuturan Yusuf, video itu direkam sekitar tahun 2014 atau 2016 ketika ia sedang mencoba sistem transfer Rp 1 antar pengguna di platform digital yang ia kembangkan.
“Waktu itu konteksnya ngetes fitur transfer Rp 1. Jadi saya ajak semua ikut nyobain. Nah, sambil bercanda saya bilang, ‘yang transfer lebih dari Rp 1, nanti saya doain deh.’ Itu murni bercanda,” jelasnya.
Ustaz yang dikenal dengan gaya ceramahnya yang santai ini menegaskan, dirinya tidak pernah meminta bayaran untuk setiap doa atau ajakan ibadah. Menurutnya, gaya bercanda seperti itu sudah menjadi ciri khasnya saat berbicara di berbagai kesempatan.
“Saya nggak pernah minta uang buat doa. Bercanda seperti itu sudah biasa. Kadang saya juga suka ngomong, ‘kalau makan di sini nggak usah bayar, yang bayar panitia,’ padahal cuma guyon,” tambahnya.
Pimpinan Pesantren Daarul Qur’an itu pun berharap masyarakat tidak salah menafsirkan isi video yang beredar. Ia meminta publik untuk melihat konteksnya secara utuh, bukan hanya dari potongan yang viral di media sosial.
Sebelumnya, beredar potongan video yang memperlihatkan Yusuf Mansur seperti sedang menawarkan doa berbayar dengan berbagai nominal. Dalam siaran langsung tersebut, ia menyebut siap menerima “transfer” mulai dari Rp1.000 hingga puluhan juta rupiah.
“Rp50 ribu boleh, Rp1.000 juga boleh, pakai PayTren juga bisa,” ucap Yusuf dalam video yang ramai dibagikan.
Dalam bagian lain, ia juga sempat melontarkan candaan, “Ada yang transfer Rp2 juta, masyaallah luar biasa. Tapi belum ada yang Rp10 juta nih? Kalau ada, saya fatihahin khusus deh. Bahkan kalau Rp20 juta, saya doakan bareng 500 orang,” ujarnya dalam nada bercanda.
Kendati demikian, Yusuf Mansur menegaskan kembali bahwa semua perkataannya dalam video tersebut tidak dimaksudkan untuk memungut bayaran atas doa, melainkan hanya bagian dari candaannya yang sering kali disampaikan dengan gaya jenaka namun terdengar serius.