Siapa sih yang gak kenal pahlawan bangsa Jendral Soedirman? Diketahui Raden Soedirman menjadi Panglima TNI pertama dalam sejarah perjuangan Republik Indonesia, beliau memiliki peran yang sangat andil dalam mempertahankan perjuangan Indonesia. Pada masa itu Raden Soedirman dikenal dengan kewibawaannya juga sangat disegani oleh anggota pasukannya.
Pada 1936 Soedirman bekerja sebagai seorang guru, hingga menjadi kepala sekolah, di sekolah dasar Muhammadiyah. Karena keaktifannya dalam dalam kegiatan Muhammadiyah, pada tahun 1937 beliau menjadi pemimpin Kelompok Pemuda Muhammadiyah.
Hingga beliau menjadi pahlawan karena mempertahankan bangsa kita dari serangan penjajah dan beliau diketahui wafat pada 29 Januari di tahun 1950.
Nah untuk mengenang wafat Jenderal Sudirman kita kudu mengenang kembali pesan-pesan beliau, berikut quotes beliau yang terkenang sepanjang masa.
Mengenang wafat Jenderal Sudirman dengan Quotes
Bahwa satu-satunya hak milik nasional/republik yang masih utuh tidak berubah-ubah, meskipun harus mengalami segala macam soal dan perubahan, hanyalah angkatan perang Republik Indonesia (TNI) - Jogjakarta, 1 Agustus 1949
Tak ada yang lebih kuat dari kelembutan, tak ada yang lebih lembut dari kekuatan yang tenang
Wah keren banget ya kata-kata beliau sebelum wafat Jenderal Sudirman emang suka memberikan pesan-pesan yang bermakna.
Banyak orang menyebut penderitaan mereka sebagai nasib, namun sesungguhnya penderitaan adalah akibat kebodohan mereka sendiri
Kejahatan akan menang bila orang yang benar tidak melakukan apa-apa
Kebebasan berarti bebas melakukan semua kebaikan, bukan bebas lepas melakukan semua kejahatan tanpa boleh diadili
Orang yang ingin memberi perintah lebih dahulu harus mau diperintah
Kadang kita terlalu sibuk memikirkan kesulitan-kesulitan sehingga kita tidak punya waktu untuk mensyukuri rahmat Tuhan.
Kami tentara Republik Indonesia akan timbul dan tenggelam bersama negara. - Jogjakarta, 17 Februari 1946
Tentara bukan merupakan suatu golongan di luar masyarakat, bukan suatu kasta yang berdiri di atas masyarakat, tentara tidak lain dan tidak lebih dari salah satu bagian masyarakat yang mempunyai kewajiban tertentu. - Jogjakarta, 1 Januari 1946
Jangan mudah tergelincir dalam saat-saat seperti ini, segala tipu muslihat dan provokasi-provokasi yang tampak atau tersembunyi dapat dilalui dengan selamat, kalau kita waspada dan bertindak sebagai patriot. - Jogjakarta, 4 Oktober 1949
Bahwa kemerdekaan satu negara yang didirikan di atas timbunan runtuhan ribuan jiwa-harta-benda dari rakyat dan bangsanya, tidak akan dapat dilenyapkan oleh manusia siapapun juga. - Jogjakarta, Januari 1948
Robek-robeklah badanku, potong-potonglah jasad ini, tetapi jiwaku dilindungi benteng merah putih, akan tetap hidup, tetap menuntut bela, siapapun lawan yang aku hadapi.- Jogjakarta, 17 Agustus 1948
Sanggup mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan negara Republik Indonesia, yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, sampai titik darah penghabisan. - Jogjakarta, 25 Mei 1946
Sebelum wafat Jenderal Sudirman emang suka menggebu-gebu kalau bicara kemerdekaan, keren.