Viral! Ayah Kasih Warisan Kotak Makan Tua Untuk 3 Anaknya, Ketika Dibuka Isinya Malah Sukses Bikin Nangis

Setiap orangtua pasti rela kerja keras dan berkorban untuk menyiapkan masa depan anak-anaknya. Hal ini juga yang dilakukan seorang ayah di Kota Huludao, Provinsi Liaoning, China. Dilansir dari Eva.vn, sang ayah setiap harinya bekerja sebagai petani untuk mencari nafkah.

Semasa hidup sang ayah, terkenal sebagai sosok pekerja keras. Dia tetap berusaha menabung, hidup hemat dan sederhana untuk membuat kehidupan anak-anaknya menjadi lebih baik di kemudian hari. Sang ayah memiliki tiga orang anak. Dia pun begitu menyayangi ketiga anaknya.

Namun, dia harus menyerah karena penyakit kanker perut yang dideritanya. Sang ayah meninggal dunia di usia 57 tahun pada 17 Oktober 2022. Sehari sebelum meninggal atau tepatnya pada 16 Oktober 2022, sang ayah sempat menitipkan pesan kalau dia meninggalkan kotak makan siang di bawah tangki air.

Di dalam kotak tersebut berisi sesuatu yang selama ini disembunyikannya. Namun kotak makan itu baru boleh dibuka saat dia meninggal dunia. Pada 19 Oktober 2022, setelah mengurus pemakaman sang ayah, Tuan Li bersama dua adik laki-lakinya mengingat kata-kata terakhir ayah mereka.

Alhasil mereka langsung mencari kotak makan siang tersebut di bawah tangki air. Setelah ditemukan, kotak tersebut terbuat dari alumunium tua yang sudah melengkung. Rupanya, itu kotak makanan yang biasanya dibawa Tuan Li dan adik-adiknya ke sekolah sebagai wadah bekal makanan.

Saat membuka kotak peninggalan sang ayah tersebut, tiga bersaudara itu langsung tercengang. Mereka mendapati tiga tumpukan uang masing-masing bernilai 10.000 yuan (Rp21 juta), sehingga totalnya mencapai 30.000 yuan (Rp60 juta). Tumpukan uang itu diikat rapi dengan karet gelang.

Melihat ini, Tuan Li langsung gemetar. Ternyata, uang-uang itu adalah uang yang selama ini mereka berikan pada sang ayah. Mereka baru mengetahui kalau sang ayah tidak pernah menghabiskan uang-uang tersebut dan malah memasukkan semuanya ke kotak makan milik mereka semasa kecil.

Di balik keterbatasannya, sang ayah masih memikirkan anak-anaknya. Sebagai informasi, ibu Tuan Li sudah lebih dahulu meninggal. Jadi, sang ayah harus membesarkan tiga orang anak seorang diri selama bertahun-tahun.