Kaos polo mungkin adalah salah satu pakaian semi formal terbaik. Kita bisa menggunakan kaos polo biar tetap terlihat rapi tapi santai.
Padu padan kaos polo juga cocok dengan bawahan apa aja. Bahkan cocok juga untuk perempuan atau laki-laki, tua atau muda. Asik banget deh pokoknya pake kaos berkerah yang satu ini.
Tren kaos polo keliatannya emang baru berkembang dalam beberapa dekade terakhir. Padahal, tren kaos polo di dunia cuma terlambat sekitar 200 tahun aja kok dari India. Kok bisa?
Nah, buat yang belom tau, kaos polo atau polo shirt ini ternyata pertama kali dibuat tahun 1800-an silam. Saat itu, polo shirt banyak digunakan orang-orang di Manipur, India.
Sejarahnya bermula dari para tentara Inggris yang bertugas di India pada jaman kolonisasi dulu. Kala itu, mereka biasanya sibuk olahraga polo. Polo sendiri dikenal sebagai cabang olahraga yang pemainnya harus berkuda dan berusaha memasukkan bola menggunakan tongkat.
Kostum yang mereka kenakan umumnya adalah kemeja katun lengan panjang. Tapi karena nggak nyaman mengenakan baju itu, muncullah ide untuk menambahkan kancing di uung kerah. Tujuannya biar nggak melambai-lambai saat bermain olahraga polo.
Dalam perkembangannya, model baju begitu akhirnya sampe juga ke Inggris. Nah, John E. Brooks sebagai pemilik perusahaan baju Brooks Brothers terkesan melihat kemeja itu.
Perusahaan baju Inggris itu kemudian memproduksinya tahun 1896. Hingga kini, Brooks Brother dianggap sebagai perusahaan yang memegang hak paten dari polo shirt tersebut.
Tahun 1933, petenis bernama Rene Lacoste pun tertarik juga untuk mengubah model pakaian itu jadi lebih nyaman. Petenis yang memiliki perusahaan baju Lacoste ini menggunakan baju tersebut dengan lengan yang digulung.
Rene Lacoste kemudian merancang model baju baru untuk polo shirt. Dalam desain barunya saat itu, lengan panjang polo shirt dipotong. Desain polo shirt Lacosete kemudian digunakan oleh dirinya sendiri saat pertandingan tenis US Open di New York tahun 1926.