Tinggal Puluhan Tahun, Inilah Kisah Perempuan Berdarah Batak yang Ikuti Pilkada di Australia

Tinggal Puluhan Tahun, Inilah Kisah Perempuan Berdarah Batak yang Ikuti Pilkada di Australia
Santi adalah perempuan berdarah Batak yang ikuti Pilkada di Australia (abc.net.au)

Menurut Santi, politik uang dalam sebuah pemilihan sudah menjadi rahasia umum di Indonesia. Tapi kata Santi, hal ini setidaknya tidak terjadi dalam pemilihan council di Victoria. Santi bahkan mengeluarkan banyak uang untuk mengikuti Pilkada di Australia ini.

"Biaya yang saya keluakan ada di kisaran 10.000-20.000 dollar Australia," kata Santi.

Biaya itu setara dengan Rp100-200 juta loh. Uang sebanyak itu adalah untuk membuat materi kampanye. Mulai dari poster hingga iklan di media.

Menurutnya, modal politiknya didapat dari kegiatannya di sejumlah organisasi. Dia pun akhirnya memahami sejumlah masalah yang dialami warga, terutama migran baru. Mulai dari kesejahteraan, lapangan pekerjaan, hingga kesehatan mental.

Tetapi karena Australia juga dilanda pandemi Covd-19, para kandidat councillor di Victoria hanya bisa melakukan kampanye secara virtual. Semua dilakukan tanpa tatap muka karena pembatasan aktivitas pun sangat ketat.

Santi menjadi kandidat councillor mewakili kawasan Wattle di Melbourne (abc.net.au)

Sebagai gantinya, Santi mengaku bahwa banyak warga yang langsung menghubungi dirinya. Baik lewat telepon atau email. Masyarakat ingin tahu langkah apa yang akan diambilnya untuk mengatasi permasalahan di daerahnya.

Ibu dari tiga anak yang bersuamikan warga Australia ini mengaku sudah pindah kewarganegaraan sejak 15 tahun lalu. Alasannya, "untuk lebih memudahkan memperkenalkan budaya Indonesia di tingkat dunia."

Meski begitu, Santi Whiteside mengatakan hal itu tidak melunturkan nilai-nilai Indonesia yang tetap ia pegang teguh. Terutama soal hidup dalam keberagaman budaya. Santi mengaku tetap bangga dengan adat Indonesia dan nilai-nilai yang dibesarkan dalam keluarganya sekarang. Buat dia, dia adalah warga Australia dengan nilai-nilai Indonesia yang kuat.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"