Terpecahkan! Kenapa Menteri Agama Harus Beragama Islam, Ini Faktanya

Terpecahkan! Kenapa Menteri Agama Harus Beragama Islam, Ini Faktanya

Menteri Agama  di Indonesia selalu orang yang beragama Islam . Padahal di Indonesia terdiri dari beberapa agama selain Islam. Kenapa Menteri Agama harus beragama Islam? Menteri Agama saat ini, Yaqut Cholil Qoumas atau biasa disapa Gus Yaqut memberikan penjelasan.

Dilansir dari channel YouTube Deddy Corbuzier, Gus Yaqut mengatakan memang dalam sejarah Menteri Agama harus beragama Islam. Dulunya sebelum menjadi Kementerian Agama, instansi tersebut adalah jawatan agama Islam yang mengurusi soal agama Islam. “Kalau menurut sejarah, ya harus Islam,” ucap Gus Yaqut.

Meskipun Menteri Agama di Indonesia selalu beragama Islam, namun seorang menteri yang terpilih harus bisa menjalani tugas dan peranannya dengan baik. Menteri Agama harus melindungi kaum minoritas, atau pemeluk agama-agama selain Islam. Menteri Agama juga tetap melindungi kebebasan umat beragama lainnya untuk beribadah.

Kenapa Menteri Agama Harus Beragama Islam, Ini Faktanya (CNN Indonesia)

Dalam obrolan dengan Deddy, Gus Yaqut sempat ditanya perihal apakah bisa Menteri Agama berasal dari agama lain, misalkan Hindu. Gus Yaqut mengatakan kemungkinan itu bisa saja terjadi. “Kalau kita bicara mungkin, kan semua serba mungkin, jadi bisa saja,” kata Gus Yaqut yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor).

Terlepas dari agama yang dianut Menteri Agama, tetap saja yang namanya Menteri adalah jabatan yang terkait politis. Jabatan itu diberikan oleh Presiden, termasuk Presiden juga memiliki hak prerogatif untuk memberhentikan seorang Menteri. Makanya beberapa Menteri Agama di Indonesia pernah berasal dari partai politik, seperti Suryadharma Ali dan Lukman Hakim Saifuddin yang keduanya dari Partai Persatuan Pembangunan.

Gus Yaqut mengatakan jika menjadi Menteri Agama bukan pekerjaan yang mudah karena harus mengurusi semua agama yang ada di Indonesia. “Memang tidak mudah, tapi kalau kita mau mengikuti itu karena agamanya banyak, masa iya harus Menterinya sesuai dengan jumlah agama, kan tidak,” tuturnya.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"