Setiap manusia dianugerahi lima panca indera untuk merasakan hal-hal di sekililingnya. Kelima indera itu antara lain penglihatan (mata), perasa (lidah), penciuman (hidung), pendengar (telinga), dan peraba (kulit).
Namun untuk beberapa orang spesial, mereka tak hanya dikaruniai 5 indera, melainkan 6. Orang-orang yang memiliki indera keenam ini konon memiliki keahlian yang sulit diterima secara logis, seperti bisa melihat masa depan, mahkluk gaib, dan sebagainya.
Karena sulit diterima akal sehat, tak heran jika banyak orang yang meragukan keberadaan indera keenam ini. Lalu, apakah indera keenam benar-benar ada?
# Indera Keenam Memang Benar-Benar Ada
Faktanya, indera keenam itu memang benar-benar ada loh ges! Dan yang menarik, indera keenam ini gak cuma ada di orang-orang tertentu. Melainkan ada di setiap orang. Loh, kok bisa?
Meski begitu, indera keenam yang dimaksud bukan berarti kemampuan melihat sesuatu yang tak kasat mata, melainkan indera-indera lain yang bisa membantu kita mengenali sesuatu di sekeliling kita dengan baik, terutama ketika indera yang lain mengalami kesulitan.
Misalnya saat kita menutup mata, kita masih bisa memegang hidung kita. Nah, ini dinamakan 'Proprioception' atau indra perasa posisi dan gerakan bagian tubuh. Lalu, ada juga indera pemroses berjalannya waktu yang bernama 'Chronoception'.
Ada juga indera untuk merasakan dan menjaga keseimbangan bernama 'Equilibriocepton'.
Beberapa peneliti bahkan mengatakan jika manusia setidaknya memiliki 9, 21, atau bahkan 53 indera. Nahlo!
# Penjelasan Indera Keenam dalam Media
Dalam dunia medis, kemampuan istimewa yang dimiliki orang dengan indera keenam diduga merupakan pengaruh dari Syndrom Savant.
Syndrom Savant adalah kondisi langka, tetapi luar biasa, di mana orang dengan cacat mental yang serius, termasuk gangguan autistik, memiliki beberapa 'daerah jenius' pada dirinya.
Sebanyak satu dari 10 orang dengan gangguan autis memiliki kemampuan yang luar biasa dalam berbagai tingkat, meskipun sindrom savant terjadi pada cacat perkembangan lainnya atau pada jenis cedera atau penyakit sistem saraf pusat lainnya.