Pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia selama dua tahun lebih ini menyebabkan lebih dari 156 ribu orang meninggal dunia. Jenazah korban COVID-19 yang meninggal dimakamkan dengan menjalani protokol kesehatan. Ternyata belum lama ini terungkap ada jenazah korban COVID-19 yang masih dalam keadaah utuh meski sudah 2 tahun dikebumikan.
Hal itu terjadi lantaran ada rencana pemindahan makam korban COVID-19 yang akan direlokasi karena lahan itu akan dibangun jalan tol Krian, Legundi, Blunder, di kawasan Jawa Timur. Menurut warga yang melakukan proses pemindahan, ada 10-11 jenazah yang ditemukan dalam keadaan baik-baik saja.
Bagian-bagian yang terliahat jelas mengalami keadaan utuh antara lain plastik dan kain kafan. Melansir dari Detik Jatim, Ketua RT setempat, Rifai Azis membenarkan soal penemuan banyak jenazah korban COVID-19 yang masih dalam keadaan utuh. “Iya utuh, korban dibalut plastik, jadi lebih awet meski sudah berumur 1 – 2 tahun, meskipun baunya menyengat,” kata Rifai.
Meskipun kondisi jenazah dalam keadaan utuh, selain mengeluarkan bau menyengat, namun jenazah itu juga mengeluarkan cairan. Bau meyengat dan cairan berwarna hitam yang keluar dari jenazah sebagai tanda terjadinya pembusukkan. Bagaimana pendapat ahli kesehatan menanggapi hal tersebut?
Dr.Edi Suyanto SpF, SH MH, sebagai Kepala Departemen dan SMF Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSU Dr. Soetomo Surabaya mengatakan bahwa ada beberapa alasan kenapa jenazah korban COVID-19 sampai sekarang masih dalam kondisi utuh. “Jenazah itu bisa awet karena jenazah itu bersih, steril, mungkin karena hal itu bisa saja,” terang dr.Edi.
Dr.Edi menambahkan bahwa kondisi pemakaman tempat jenazah itu dikuburkan bersih dan tidak ada bakteri pembusuk yang bisa menggerogoti jenazah. Namun kondisi pemakaman yang bersih amat jarang terjadi.