Sandi juga gak gengsi untuk terjun langsung ke lapangan demi mengecek langsung produk-produk pertanian. Ya, demi menjaga kualitasnya.
Makin jauh, usaha Sandi makin terlihat membuahkan hasil. Sandi yang udah lulus juga dari S2 Master Manajemen Agribisnis (MMB) di IPB ini berhasil membina 385 petani di daerahnya untuk mengolah lahan seluas 12o hektare. Lahan itu tersebar di beberapa wilayah.
Ada sekitar 141 item holtikultura yang dihasilkan dari pertaniannya. Mulai dari tomat, buncis, cabe, hingga kembang kol. Total omsetnya mencapai Rp500-800 juta gengs! Itu kalo permintaan sedang tinggi-tingginya.
Kini usahanya semakin maju di dalam negeri. Tapi, Sandi juga sedang bersiap-siap untuk melakukan ekspor sayurannya ke luar negeri. Dia menyasar Dubai, Uni Emirat Arab untuk menjual jengkol dan daun singkong.
"Kita sedang menggarap permintaan Timur Tengah, dari Dubai. Komoditas yang susah di sana jengkol dan daun singkong," kata Sandi, dikutip dari Okezone.com.
Sandi Octa Susila juga gak pelit ilmu loh. Dia kerap membagikan ilmu pertaniannya di Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) yang dibinanya sendiri. Kesuksesannya itu muncul gak instan, dia bener-bener kerja keras di dunia pertanian.
Sandi juga dipercaya menjadi direktur pengelola sekaligus Ketua Koperasi Sub Terminal Agribisnis Cianjur.