Toleransi antar umat beragama memang benar-benar terjadi di Indonesia. Contohnya dengan apa yang dilakukan oleh seorang kakek yang beragama Islam yang taat beribadah yang memberikan tanah miliknya untuk dibangun gereja Kristen.
Pria berusia 71 tahun itu bernama Robo Lahma. Ia berasal dari Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Robo adalah sosok orang yang ingin berbagi tanpa melihat perbedaan, agama, dan suku orang lain.
Robo hanya seorang petani yang makmur dan suka membagikan banyak kebaikan kepada warga sekitarnya. Sebenarnya awalnya tanah tersebut dipakai untuk gereja adalah diawali oleh ayah Robo yang meminjamkan tana seluas 936 meter persegi untuk pembangunan gereja pada tahun 1938.
Sebagai anak laki-laki tanah tersebut menjadi hak bagi Robo. Namun ia malah tidak keberatan untuk memberikan tanah yang menjadi haknya untuk dipakai gereja. Robo bahkan menyerahkan akta hibah melalui notaris sehingga pihak gereja tak perlu lagi khawatir dengan status tanah pinjaman yang kini sudah menjadi hak milik gereja.
Toleransi yang dilakukan oleh Robo tentu bisa dijadikan inspirasi kepada seluruh umat beragama yang ada di Indonesia. Jika ingin memberikan bantuan tak perlu melihat dari asal usul agama atau suku orang itu.
Kebaikan yang dilakukan Robo membuat ia mendapatkan penghargaan dari pemerintah daerah di Minahasa Selatan. Seorang pejabat daerah setempat datang ke rumah Robo dan memberikan piagam langsung kepadanya.