Ternyata ada daerah selain Kediri, Jawa Timur yang dianggap jadi daerah terlarang untuk dikunjungi presiden Indonesia yang sedang berkuasa. Daerah tersebut adalah Bojonegoro, Jawa Timur dan Kudus di Jawa Tengah.
Mitos soal Kediri dilarang didatangi presiden Indonesia adalah kutukan pada masa lampau yakni pengasa kerajaan Kalingga yakni Kartikea Singha yang menyusun kitab tentang hukum pidana pertama di nusantara, Kalingga Darma Sastra. Ia pernah menyusun kitab dengan bunyi “siapa kepala negara yang tidak suci benar masuk wilayah kota Kediri maka dia akan jatuh”.
Terkait mitos tersebut memang ada yang percaya namun ada juga yang tidak percaya. Tetapi fakta menguak mitos itu. Ada dua orang presiden yang sedang berkuasa di Indonesia yakni Soekarno dan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Mereka melakukan kunjungan ke Kediri, tapi tidak lama keduanya pun turun jabatan sebagai presiden Soekarno lengser pada tahun 1967 dan Gus Dur pada 2001. Selain Kediri ini ada dua daerah yang terlarang dikunjungi presiden.
Bojonegoro
Kabupaten Bojonegoro sama-sama dengan Kediri di Jawa Timur. Konon presiden di Indonesia dilarang untuk menginjakkan kaki ke wilayah ini. Mitos ini berawal dimana orang-orang percaya bahwa ketika dua kerajaan sedang berperang: “barang siapa yang lebih dulu menyeberangi Bengawan Solo (sungai-red) yang masuk wilayah Bojonegoro maka mereka akan mengalami kekalahan.
Hal ini terbukti dari kisah Arya Penangsang yang menyeberangi Bengawan Solo untuk menyerang prajurit Pajang. Dalam buku Babad Tana Jawa disebutkan bahwa Arya Penangsang kehilangan kesaktiannya secara tiba-tiba dan kalah serta mati dalam peperangan tersebut.
Konon dulu Soekarno juga pernah mendatangi Bojonegoro. Kemudian setelah itu puluhan tahun tidak ada presiden yang datang ke sana. Barulah pada tahun 2015 kabarnya presiden Jokowi pernah mampir ke Bojonegoro meski hanya sebentar. Ia mengunjungi daerah Kasiman sebentar dan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Tuban.