Sifat patriarki pada laki-laki, yang sering kali tercermin dalam dominasi, ketidaksetaraan gender, dan keyakinan bahwa laki-laki lebih superior atau lebih berhak mengontrol berbagai aspek kehidupan, dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik sosial, budaya, maupun psikologis. Beberapa penyebab utama mengapa laki-laki mungkin memiliki sifat patriarki antara lain:
1. Norma Sosial dan Budaya
Sejak kecil, laki-laki sering kali dibesarkan dalam lingkungan yang mengajarkan peran gender yang kaku, di mana laki-laki diharapkan untuk menjadi pengambil keputusan, pemimpin, dan penyedia, sementara perempuan sering dianggap lebih pas dalam peran domestik atau subordinat. Norma budaya ini diwariskan antar generasi dan menjadi nilai yang dianggap "alami" atau normal. Dalam banyak budaya, patriarki sudah menjadi struktur yang sangat terinternalisasi, dan laki-laki yang memegang posisi dominan dianggap sebagai sesuatu yang sah dan wajar.