Sebenarnya Apa Sih Penyebab Sifat Patriarki pada Laki-Laki?

Sebenarnya Apa Sih Penyebab Sifat Patriarki pada Laki-Laki?
Ciri-ciri suami patriarki (lemon8-app.com)

2. Pengaruh Keluarga

Pendidikan dalam keluarga memiliki peran besar dalam membentuk pandangan seorang laki-laki tentang peran gender. Jika laki-laki dibesarkan dalam keluarga yang menekankan hierarki tradisional antara laki-laki dan perempuan, mereka cenderung belajar untuk memandang perempuan sebagai pihak yang lebih rendah atau lebih harus mengikuti perintah. 

3. Sistem Pendidikan

Banyak sistem pendidikan di seluruh dunia, meskipun telah berkembang, tetap memiliki warisan patriarki dalam bentuk cara pengajaran atau struktur sekolah. Dalam beberapa budaya, laki-laki diberi prioritas dalam pendidikan dan karier tertentu, sementara perempuan sering kali dipandang lebih cocok untuk peran domestik atau pekerjaan dengan tingkat otoritas yang lebih rendah. 

4. Media dan Representasi Sosial

Media, baik melalui film, televisi, iklan, maupun media sosial, sering menggambarkan peran laki-laki sebagai pemimpin yang mengontrol situasi, dan perempuan sebagai objek atau pihak yang lebih pas berada di belakang. Gambar-gambar dan narasi ini memperkuat pandangan bahwa laki-laki berhak memegang kekuasaan, sementara perempuan seharusnya lebih pas dengan peran yang lebih pasif. 

5. Sejarah dan Struktur Kekuasaan

Secara historis, banyak peradaban besar yang didominasi oleh laki-laki. Struktur kekuasaan yang patriarkal sudah tertanam dalam berbagai bentuk pemerintahan, ekonomi, dan agama. Sejak zaman kuno, sistem pemerintahan dan hukum sering kali dirancang untuk menjaga kekuasaan laki-laki atas perempuan. 

6. Pengaruh Agama

Beberapa ajaran agama menempatkan laki-laki dalam posisi yang lebih tinggi daripada perempuan, dengan pemimpin agama atau figur otoritas biasanya adalah laki-laki. Beberapa teks agama, meskipun sering kali diinterpretasikan berbeda-beda, terkadang mendukung pandangan tradisional bahwa laki-laki adalah pemimpin dalam keluarga dan masyarakat. 

7. Kebutuhan untuk Menegaskan Diri

Dalam beberapa kasus, laki-laki mungkin mengembangkan sifat patriarkal sebagai cara untuk menegaskan identitas maskulinitas mereka. Dalam masyarakat yang cenderung menilai laki-laki berdasarkan kekuatan, keberhasilan dalam karier, dan kemampuan untuk mengendalikan situasi, laki-laki yang merasa terancam atau tidak cukup "maskulin" mungkin lebih cenderung untuk menekankan peran patriarkal untuk membuktikan diri mereka. 

8. Ketidaksetaraan Ekonomi dan Kesempatan

Di banyak tempat, laki-laki lebih mudah mendapatkan kesempatan kerja dan peluang untuk berkarier daripada perempuan. Ketidaksetaraan ini memperburuk siklus patriarki, di mana laki-laki yang memegang kendali atas sumber daya ekonomi merasa berhak mengatur kehidupan sosial dan keluarga. 

9. Psikologi Evolusioner dan Stereotip Maskulinitas

Beberapa ahli psikologi berpendapat bahwa ciri-ciri patriarki dapat muncul dari pandangan evolusioner mengenai peran laki-laki dan perempuan. Laki-laki dalam banyak masyarakat tradisional mungkin lebih sering berperan sebagai pelindung dan penyedia, sementara perempuan lebih sering berperan sebagai pengasuh.  

10. Peran Teman Sebaya dan Kelompok Sosial

Lingkungan pertemanan dan kelompok sosial juga memainkan peran besar dalam pembentukan sifat patriarkal pada laki-laki. Dalam banyak kelompok laki-laki, tekanan teman sebaya dapat mendorong mereka untuk mematuhi norma-norma maskulinitas yang kaku dan menunjukkan sikap yang lebih dominan atau kasar terhadap perempuan. 



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"