Pria tertua di dunia meninggal pada hari Minggu lalu, kurang dari dua minggu setelah Guinness World Records memberinya penghargaan. Chitetsu Watanabe, 112, meninggal di panti jompo di daerah asalnya Joetsu, Prefektur Niigata di Jepang utara.
Dilahirkan pada 5 Maret 1907, Watanabe, anak pertama dari delapan bersaudara, bekerja di sektor pertanian dan bertugas di Perang Dunia II.
Setelah menghabiskan bertahun-tahun karirnya di sebuah perusahaan gula, Watanabe memiliki gigi yang manis, yang ia puaskan dengan gula merah dan camilan lainnya yang tidak perlu di kunyah terlalu banyak, seperti puding custard.
Watanabe dan istrinya, Mitsue, memiliki lima anak, 12 cucu, 16 cicit, dan satu cicit. Yoko, istri putra pertamanya Tetsuo, mengatakan bahwa ia suka menanam semua jenis buah-buahan, sayuran, dan bahkan pohon bonsai.
“Saya sudah tinggal bersama dengannya selama lebih dari 50 tahun, dan saya belum pernah melihatnya menaikkan suaranya atau menjadi marah,” kata Yoko, menurut Guinness. "Dia juga peduli. Ketika saya mengerjakan hobi tambal sulam saya, dialah yang paling memuji pekerjaan saya. Saya pikir pernah tinggal dengan keluarga besar di bawah satu atap, bergaul dengan cucu dan cicitnya turut membuat senyum di wajahnya juga. ”
Pada 12 Februari, Watanabe menerima Guinness World Record karena menjadi orang tertua pada usia 112 tahun dan 344 hari. Pada upacara itu, ia "mengepalkan tinjunya dengan kemenangan," menurut Mainichi.