Tahu gak sih sekelas Prajurit elit TNI pernah juga loh tersesat. Peristiwa itu lebih tepatnya ada di Pedalaman Papua, dan gak main-main mereka tersesat selama 18 hari loh, gils~
Aksi itu bukan karena tanpa sebab loh, melainkan mereka tengah memburu Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.
Seperti yang dilansir dari buku 'Kopassus untuk Indonesia' karangan Iwan Santosa dan E.A Natanegara, peristiwa ini terjadi saat sang prajurit baret merah itu melakukan misi penggerebekan markas KKB Papua pimpinan Kelly Kwalik.
Saat itu memang tengah marak aksi KKB Papua yang didalangi pentolan Organisasi Papua Merdeka (OPM), Kelly Kwalik dan Thadeus Yogi.
Prajurit Kopassus itu bersama timnya diperintahkan untuk menggerebek markas KKB Papua yang berjarak enam hari jalan kaki dari pos Timika.
Tim berangkat ke lokasi pada bulan Oktober yang juga bertepatan dengan musim penghujan.
Memburu Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua memang bukanlah hal yang mudah.
Para KKB Papua tentunya sangat menguasai medan pedalaman Papua yang terkenal cukup ekstrim.
Hal inilah yang membuat seorang prajurit elite TNI pernah tersesat saat memburu KKB Papua, bahkan mengalami hal tak masuk akal.
Waktu itu, saat hari kelima, tim Kopassus itu bertemu sungai dengan arus yang sangat deras dan memutuskan menyeberang dengan menggunakan tali.
Saat menyeberang tersebut ada prajurit yang berpangkat kopral masuk ke pusaran air dan hanyut.
Spontan sang komandan yang merupakan prajurit Kopassus itupun menyelam untuk menolongnya.
Namun sampai suatu titik, sungai itu malah berujung menjadi air terjun.
Sang komandan pun menepi di tengah hutan Papua yang berada di ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut.
Karena terus berusaha mencari prajuritnya yang hilang sang komandan tersesat di dalam hutan belantara papua yang masih rapat.
Dia pun berusaha mencari arah untuk kembali ke Timika dengan harapan melaporkan anak buahnya yang hilang kepada atasan untuk selanjutnya mencari kembali.
Sampai hari keenam, prajurit Kopassus itu tak kunjung sampai di tujuan dan sudah berada di ambang sadar.
Semua perlengkapan termasuk sepatunya hanyut dibawa arus sungai yang deras.