Permainan Skip Challenge, Faktanya Nggak Hanya Menghilangkan Penat tapi Ternyata ....

Permainan skip challenge ini disebut juga dengan pass-out-game. Beberapa punya anggapan bahwa dengan mengikuti tantangan dalam permainan maka bisa menghilangkan penat, stres, hingga bisa serasa terbang ke angkasa atau nge-fly. 

Permainan skip challenge ini, dikutip dari Liputan 6.com, populer di Amerika Serikat. Pada tahun 2005, seorang remaja perempuan meninggal secara tak sengaja karena memainkan permainan ini. Tahun 2012, lelaki berusia 15 tahun juga meninggal karena pass-out-game.

Sebuah permainan digemari karena tantangannya. Bagaimana dengan tantangan dalam permainan skip challenge ini?

Kimberly Wilson ditemukan tewas karena permainan ini. Menurut kesaksian orang tuanya, Kimberly sudah mulai memainkan permainan ini dari dua tahun sebelum dia meninggal. Karena sebuah permainan, nyawa seseorang tercerabut tak sengaja. Ngeri!

Sementara David Nuno meninggal karena potongan gelas kaca melukai lehernya. Nuno dan teman-temannya menirukan permainan ini dari Youtube. Namanya juga permainan, tak sengaja Nuno terjatuh menghantam kaca dan pecahannya melukai lehernya. Medis gagal menyelamatkan nyawanya.

Tantangan permainan ini dilakukan dengan menekan aliran oksigen ke otak. Dengan menekan dada selama beberapa detik, maka seseorang akan kehilangan oksigen.

Beberapa melakukan cara untuk 'menunda' kesadaran dengan menahan napas lalu menjerat atau mencekik satu titik bagian leher. Nafas terhenti sejenak dan akibatnya sangat berbahaya.

Dokter Nick Flynn mengingatkan akan bahaya permainan skip challenge ini. Anak-anak yang memainkan games ini akan membuat situasi tak terkontrol. Risikonya berupa hilang kesadaran, hipoksida (otak kekurangan oksigen), kejang, kerusakan otak hingga kematian. 

Ketika melakukan tantangan untuk mengurangi pasokan oksigen saat bernapas. Mereka yang melakukannya, gerakan otot dadanya akan dipaksa berhenti dan sehingga pasokan oksigen tak mencapai otak. Bahkan tak bisa mencukupi kebutuhan oksigen di otak.

Kondisi tubuh seseorang yang memainkan permainan skip challenge ini setara dengan kondisi setengah tenggelam dalam air, tercekik, atau mengalami jantung berhenti dengan tiba-tiba.

Permainan ini menjadi tren. Itu artinya, tren mesti diukur dan dinilai dengan pertimbangan keselamatan. Sebuah tren memang secara terbuka diterima tanpa mengenali akibatnya.

Artinya, untuk ngikutin tren atau tantangan perlu ditimbang-timbang akibatnya ya, gengs.