Dalam kerusuhan yang berlangsung selama dua hari itu, 11 orang meninggal, 75 luka berat, ratusan mobil dan sepeda motor rusak, serta lebih dari 100 gedung atau bangunan hangus dibakar, serta 160 kg emas raib. Pertokoan dan perkantoran di Pasar Senen dan Harmoni juga dibakar dan dijarah oleh massa.
Peristiwa Malari merupakan bentrok massa yang mengakibatkan banyak kerusakan. Setelah kejadian itu justru gerakan mahasiswa dibatasi. Banyak buku dan majalah yang dilarang terbit. Bahkan ada jam malam bagi mahasiswa.
Peristwa Malari menjadi awal kebebasan yang dibungkam.