Hai Paragengs, mau tanya dulu nih, apa kalian punya teman dengan sifat tempramental? Atau mungkin malah kalian sendiri tapi gak menyadarinya? Ya, kalo kalian pernah atau sering kena omelan dari dia, jangan diambil hati ya gengs.
Pertanyaan di atas berkaitan dengan ulasan kali ini, terutama tentang marah dan kaitannya dengan kecenderungan seseorang jadi merasa "lebih pintar". Jengkelin juga sih, udah marah-marah, sok pinter pulak.
Studi terbaru menunjukkan emosi marah cenderung membuat seseorang jadi terlalu percaya diri dengan apa yang mereka pikirkan. Saat marah, orang itu akan merasa dirinya lebih pintar. Lebih BENAR, tentunya.
"Emosi marah berbeda dengan emosi negatif lainnya seperti sedih, cemas, atau depresi," kata Marcin Zajenkowski, seorang psikolog di Universitas Warsawa, Polandia, seperti dikutip dari Live Science.
Marcin dan timnya menemukan bahwa orang yang sedang marah cenderung merasa lebih pintar. Penelitian ini dilaporkan dalam jurnal Intelligence pada Juli 2018 lalu.
Berbeda dengan temuan sebelumnya, penemuan ini menjelaskan bahwa emosi marah berkaitan dengan optimisme.
Demi menguji studi tersebut, para ahli melakukan survei terhadap lebih dari 520 mahasiswa yang berkuliah di Universitas Warsawa. Para peserta diminta untuk menjawab kuesioner untuk mengukur seberapa mudah dan seberapa sering mereka marah.
Setelah itu, para peserta diminta pula untuk mengisi kuesioner lain untuk menilai kecerdasan merusak sendiri sebelum melakukan tes kecerdasan objektif.
Hasilnya? Secara umum, mahasiswa yang bersifat tempramental cenderung melebih-lebihkan kecerdasan mereka loh. Hmm ....
"Narsisme merupakan faktor penting saat seseorang menilai seberapa pintar mereka. Kepribadian pemarah berkaitan dengan narcistic illusions," kata Marcin.
Biar kalian tau nih ya ... para ahli emang menemukan orang-orang yang tempramen sebenernya memiliki kepercayaan diri yang besar dengan kecerdasannya. Tetapi sebenarnya, kemarahan tidaklah terkait dengan tingkat kecerdasan yang sebenarnya.
Meski ahli menemukan dua sifat yang berhubungan, mereka tidaklah menemukan hubungan sebab-akibat di dalamnya. Dan karena itu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut tentang hal ini.
Nah, jadi jangan baper ya kalo dimarahin orang. Ketawain aja, karena ... ya kalian bisa lihat sendiri deh. Hehehe.