Pendidikan Karakter menurut Albertus adalah diberikannya tempat bagi kebebasan individu dalam mennghayati nilai-nilai yang dianggap sebagai baik, luhur, dan layak diperjuangkan sebagai pedoman bertingkah laku bagi kehidupan pribadi berhadapan dengan dirinya, sesama dan Tuhan.
Menurut Khan pendidikan karakter adalah proses kegiatan yang dilakukan dengan segala daya dan upaya secara sadar dan terencana untuk mengarahkan anak didik. Pendidikan karakter juga merupakan proses kegiatan yang mengarah pada peningkatan kualitas pendidikan dan pengembangan budi harmoni yang selalu mengajarkan, membimbing, dan membina setiap menusiauntuk memiliki kompetensi intelektual, karakter, dan keterampilan menarik.
Pengertian pendidikan karakter menurut uu, menjadi sesuatu yang penting untuk membentuk generasi yang berkualitas. Sejak anak-anak, SD, SMP, SMA bahkan perguruan tinggi. Pendidikan karakter merupakan salah satu alat untuk membimbing seseorang menjadi orang baik, sehingga mampu memfilter pengaruh yang tidak baik.
Empat hal yang dijadikan rujukan dalam pelaksanaan Pendidikan Karakter, yaitu:
Olah Raga dan Kinestetik (Physical and Kinestetic Development) yaitu mengembangkan asset fisik agar selalu sehat dan mampu bekerja dengan keras.
Olah Hati/ Qalbu (Spiritual and Emotional Development) yaitu mengembangkan asset yang berkaitan dengan nilai religi (Ketuhanan).
Olah Rasa/ Karsa (Affective and Creativity Develomment) yaitu mengembangkan asset yang berhubungan dengan sesama manusia.
Olah Pikir (Intellectual Development) yaitu mengembangkan asset yang berhubungan dengan akal.