Beberapa waktu lalu, sekelompok orang mendeklarasikan diri sebagai relawan yang mendukung Joko Widodo dan Moeldoko pada Pilpres 2019. Mereka menamakan diri sebagai Komunitas Manembah se-Indonesia. Relawan ini dinamai dengan JokoMoe (Jokomu), akronim untuk Joko Widodo dan Moeldoko.
Pendiri Majelisan Manembah, Setyawan Budhiarto (Iwan) mendeklarasikan kelompok relawan ini di Banjarnegara, Jawa Tengah. Tetapi dukungan ini akan dilebarkan melalui kampung-kampung manembah yang sudah tersebar di Indonesia.
"Deklarasi kami pusatkan di Banjarnegara meski yang datang hanya dari Jateng dan DIY. Namun nantinya akan berjalan sampai yang ada di luar Jawa," ujar Iwan seperti yang dikutip dari Detik.com.
Iwan melihat bahwa Indonesia sekarang diambang konfilk horizontal yang berkepanjangan. Sehingga pemimpin yang paling cocok untuk kondisi sekarang ini adalah pemimpin yang memiliki jiwa nasionalis tinggi layaknya Sukarno pada jaman dahulu.
Untuk itu, pilihan calon wakil presiden yang paling mungkin adalah Moeldoko yang berasal dari kalangan militer. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa militer jelas berideologi nasionalis. Mereka yang selalu berada di garda depan dalam menjaga keutuhan NKRI.
Melalui Ketua Koordinator Relawan JokoMoe, Ardhi Nurdin, pemilihan cawapres Moeldoko ini juga melihat bahwa yang bersangkutan memiliki track record bersih dan jauh dari isu miring.
Kombinasi ideologi nasionalisme ala Sukarno dan pencapaiannya selama ini menguatkan keputusan komunitas ini untuk mendukung duo tersebut pada Pilpres mendatang. Meraka dianggap yang paling sesuai untuk memimpin Bangsa Indonesia.