Palu Perlahan Pulih, Inilah 3 Hal yang Mulai Bangkit di Palu Pascagempa

Palu Perlahan Pulih, Inilah 3 Hal yang Mulai Bangkit di Palu Pascagempa

Seminggu lalu, Jumat, 28 September 2018, gempa hebat mengguncang Donggala dan Palu. Gempa bermagnitudo 7,4 dengan kedalaman 10 kilometer itu mengguncang daerah lain seperti Mamuju hingga Toraja, Sulawesi Selatan.

Gempa itu juga memicu gelombang tsunami yang dengan cepat menyapu kawasan Kota Palu, ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah. Gelombang tsunami itu memang tak sebesar yang terjadi di Aceh 2004 lalu. Namun, korban meninggal yang didata terus bertambah.

Situasi kota Palu setelah diguncang gempa dan tsunami (Twitter @palangmerah)

Dikutip dari Liputan6.com, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut hingga 4 Oktober 2018 kemarin, jumlah korban meninggal akibat gempa dan tsunami Palu mencapai 1.558 orang. 113 orang dinyatakan hilang, sementara 2.549 orang lainnya luka-luka.

Selain itu, BNPB melaporkan di akun Twitter-nya bahwa 152 orang tertimbun reruntuhan bangunan, 65.733 rumah rusak, serta 70.821 warga mengungsi.

Kondisi pasca-gempa dan tsunami (Twitter @tictoc)

Setelah seminggu berlalu, Kota Palu mulai pulih. Beberapa apotek mulai buka, dan para pedagang makanan mulai melayani pelanggannya. Sejumlah aparat yang bertugas pun terus meyakinkan masyarakat bahwa Kota Palu sudah kondusif dan relatif aman.

Para petugas juga mengumumkan bahwa warga tak perlu takut lagi. Di samping itu, pemulihan jaringan listrik terus dikerjakan dan jangkauannya terus diperluas. Dengan begitu, warga bisa mendapatkan air dan komunikasi bisa kembali berjalan lancar.

Beberapa hal yang mulai pulih di Kota Palu pascagempa Palu minggu lalu seperti:

1. Ketersediaan makanan

1. Ketersediaan makanan Dapur umum di posko pengungsian (Twitter @azzura-lhi)

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM Wiranto mengatakan bahwa bantuan makanan dan minuman sudah diterima. Distribusinya sudah berjalan dan akan masuk ke daerah-daerah kecil terdampak gempa lainnya.

Setidaknya, sudah tersedia tujuh dapur umum. Wiranto juga meminta agar dapur umum digelar di tenda pengungsian yang ditempat minimal 2.000 orang. Wiranto pun telah berkoordinasi pula untuk membuka minimarket kembali.

Sebelumnya, pengungsi diimbau untuk bebas mengambil keperluan, namun tetap harus didaftarkan dan akan ditanggung oleh BNPB. Menurut Wiranto, warga bisa mengambil berbagai keperluan dan BNPB akan menanggungnya agar tak ada kesan penjarahan.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"