Tantrum adalah ledakan akibat dari perasaan ekstrem pada otak yang belum berkembang dan dimulai sekitar usia dua setengah tahun. Faktor penyebab tantrum yaitu rasa lapar, kelelahan, penyakit, dan tentu saja batasan perilaku yang ditetapkan oleh orang tua. Beberapa anak mungkin sangat rentan terhadap kemarahan ketika menanggapi hal-hal yang tampaknya biasa saja.
Dalam situasi ini, tugas orang tua cukup sederhana: tetap tenang dan tunjukkan kasih sayang. Ya, pengalaman-pengalaman ini mungkin terlihat sangat traumatis, tetapi sebagian besar dari kita pernah mengalaminya, dan itu 100 persen normal.
# 3 Fase Tantrum
Menurut penelitian tahun 2011 yang diterbitkan dalam jurnal Emotion, tantrum memiliki pola dan ritme yang dapat diprediksi. Peneliti James A. Green dari University of Connecticut, dan Michael Potegal, dari University of Minnesota, menggunakan mikrofon nirkabel yang dijahit ke pakaian balita untuk merekam lebih dari seratus amukan. Mereka menganalisis suara yang dibuat oleh balita dan mampu mendefinisikan tiga fase spesifik dari tantrum.
Fase 1: Berteriak dan Menjerit