Didampingi kedua orang tuanya Anik dan Slamet Arianto (47), AA mengaku bersalah karena merokok dan hendak mencekik gurunya.
Bahkan, dirinya pun bersedia untuk mengubah sikap dan berjanji gak akan lagi mengulangi perbuatan tersebut di kelas maupun di sekolah.
Sebagai pelengkap, AA menyatakan kalo dirinya terpancing oleh konfrontasi dari teman-teman. Saat itu, dirinya ketahuan merokok di dalam kelas oleh sang guru. Namun, akibat dipanasi oleh teman, dirinya pun bertindak di luar kendali.
Dengan penuh isak, AA meminta maaf. Sedangkan Nur Kalim, dengan wajah tenang, memaafkan semua tindakan muridnya. Tanpa sedikit pun dendam.
Saat ditanya wartawan, Nur Kalim menyatakan kalo dirinya tak ingin membalas perlakuan dari AA. Baginya, tujuan mengajar adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan menciptakan generasi emas.
Buah kesabaran dan pengabdian, umroh bagi Nur Kalim
Buah dari kesabaran yang ditunjukkannya saat kasus ini membuat Nur Kalim mendapatkan hadiah berupa umrah ke tanah suci.
Dilansir dari Detik.com, Nur Kalim mendapatkan apresiasi atas sikapnya dari perusahaan penanaman modal yang berkantor di Jakarta. Dirinya membenarkan adanya ajakan umrah tersebut.
"Iya benar. Kalau mereka ikhlas mengajak umrah ya saya juga ikhlas," kata Nur Kalim kepada Detik saat ditemui di SMP PGRI Wringinanom, Senin (11/2/2019).
Sementara itu, perwakilan dari perusahaan yang akan mengumrahkan Nur Kalim, Henny Lestari, turut membenarkan kabar tersebut. Bahkan, Nur Kalim pun akan berangkat bersama dengan beberapa orang yang mereka pilih.