Meski Kuliner Luar Negeri Menjamur, Masakan Tradisional Tetap Nomer Satu

Meski Kuliner Luar Negeri Menjamur, Masakan Tradisional Tetap Nomer Satu

Dewasa ini, sangat mudah menemukan makanan luar negeri di sekitar kita. Mulai dari kuliner Barat, Jepang, hingga Korea. Ada banyak faktor yang membuat mengapa cita rasa semacam ini menjamur di dalam negeri. Salah satunya globalisasi.

Tetapi satu yang pasti bahwa lidah kita itu yang paling cocok ya dengan masakan tradisional. Begitu mendalamnya hubungan kita dengan kuliner dalam negeri yang kerap membuat kita bangga, semisal mendengar bule kagum dengan kekayaan kuliner Indonesia.

Lantas apa saja yang membuat kita selalu kembali ke masakan tradisional meskipun sekarang sangat mudah menemukan kuliner luar negeri gengs? Simak penjelasannya di bawah ini.

1. Cita rasa yang bertahan

1. Cita rasa yang bertahan Kuliner tradisional di tengah makanan luar negeri yang menjamur (rumahmesin.com)

Mungkin ini terdengar sepele dan membosankan, rasa yang sama akan membuat orang mudah bosan. Namun faktanya hampir semua orang menyukai rasa yang sama. Hal ini menggambarkan bahwa makanan tradisional tetap terjaga cita rasanya.

Rasa yang sama akan membawa kita pada suatu ingatan di masa lalu. Kita tumbuh dengan cita rasa ini. Maka sangat wajar kalau kuliner tradisional memiliki ikatan khusus di dalam diri kita.

2. Warisan budaya

2. Warisan budaya Kuliner tradisional di tengah makanan luar negeri yang menjamur (fodors.com)

Makanan tak hanya masalah bertahan hidup, ia juga bisa menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat. Biasanya makanan tersebut sering menjadi hidangan khusus yang menjadi ciri khas tersendiri di setiap daerah.

Hal ini membuat makanan tradisional Indonesia menjadi sangat istimewa. Itu bisa dikatakan sebagai warisan budaya yang diturunkan secara turun-temurun dari masyarakat terdahulu.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"