Menurut Penelitian, Banyak Milenial Tunda Pernikahan Karena Sibuk Cari Cuan

Menurut Penelitian, Banyak Milenial Tunda Pernikahan Karena Sibuk Cari Cuan
Beberapa Alasan Generasi Milenial Tunda Pernikahan (Liputan6.com)

Keputusan untuk menikah memang kembali lagi pada pertimbangan individu dan pasangan. Hanya saja, kadang tekanan dari keluarga dan orang sekitar agar segera menikah, bisa membuat tidak nyaman.

Menariknya, responden laki-laki lebih dituntut untuk menikah oleh teman dan rekan kerja mereka, bukan dari keluarga. Sedangkan perempuan lebih banyak dituntut oleh orang tua dan keluarga besar.

Tuntutan untuk menikah lebih dirasakan oleh kaum perempuan, 36,7 persen responden merasa dituntut untuk segera menikah oleh keluarga mereka. Sedangkan untuk laki-laki, hanya 22,9 persen di antaranya yang merasa dituntut untuk segera menikah.

Namun, ada juga beberapa responden yang mengaku takut untuk menikah. Salah satu alasannya adalah masih ragu apakah mereka sudah menemukan pasangan yang tepat untuk menjalin pernikahan.

Mereka juga belum siap menghadapi komitmen ketika sudah menikah dan menjadi pasangan suami istri karena pernikahan merupakan keputusan besar dalam hidup dan mereka takut apabila tidak bisa memenuhi kewajiban mereka.

Beberapa Alasan Generasi Milenial Tunda Pernikahan (Shutterstock)

Sementara itu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut berdasarkan ilmu kesehatan umur ideal yang matang secara biologis dan psikologis adalah 20-25 tahun bagi wanita, kemudian umur 25-30 tahun bagi pria.

Usia tersebut dianggap masa yang paling baik untuk berumah tangga, karena sudah matang dan bisa berpikir dewasa secara rata-rata.

Rekomendasi ini ditujukan demi untuk kebaikan masyarakat agar pasangan yang baru menikah memiliki kesiapan matang dalam mengarungi rumah tangga sehingga dalam keluarga juga tercipta hubungan yang berkualitas.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"