Menurut Penelitian, Banyak Milenial Tunda Pernikahan Karena Sibuk Cari Cuan

Menurut Penelitian, Banyak Milenial Tunda Pernikahan Karena Sibuk Cari Cuan

Sebuah studi mengungkapkan jika banyak generasi milenial atau generasi Y yang memilih untuk menunda pernikahan karena sibuk mencari uang. Mereka ingin menikah setelah memenuhi standar kecukupan finansial. Survei milenial yang menunda pernikahan ini terangkum dalam penelitian Pew Research, Gallup, dan juga hasil survei Jakpat.

Lebih lanjut, para ahli menyebutkan pernikahan bukan lagi prioritas utama kalangan muda milenial usia 20-an saat ini.

Dilansir dari Solopos.com, Senin (2/8/2021), studi yang dilakukan Pew Research menemukan sedikitnya ada 26 persen generasi milenial yang menunda pernikahan.  Menurut penelitian, hampir 70 persen pemuda milenial masih lanjang atau tidak terlalu memikirkan kisah percintaan di hidupnya.

Ada banyak hal yang menjadi alasan kaum milenial tunda menikah. Hal tersebut mulai dari karier, faktor ekonomi, dan menghindari perceraian. Ada pula yang memilih untuk hidup dalam kebebasan sebelum benar-benar memutuskan untuk membina rumah tangga.

Generasi milenial lebih fokus ke pendidikan dan juga karier sebelum memutuskan untuk menikah. Sebab, dengan terlalu fokus atau sibuk meraih pendidikan terbaik dan mencapai karier tertinggi, sebagian besar generasi milenial lupa untuk fokus pada kisah cinta.

Beberapa Alasan Generasi Milenial Tunda Pernikahan (Herworld Indonesia)

Studi lain yang dilakukan Gallup menyebutkan pernikahan masih menjadi hal yang dianggap penting kaum milenial. Namun, mereka masih menundanya dengan alasan menunggu bertemu orang yang benar-benar tepat.

Sedangkan Jakpat sempat melakukam survei pada Oktober 2018 lalu.

Sebagaimana dikutip dari laman blog.jakpat.net, Senin (2/8/2021), survei tersebut melibatkan 1.903 responden dari beberapa kota di Indonesia yang berasal dari berbagai rentang usia, pendidikan dan status pernikahan.

Dari 776 responden yang masih lajang, 38,1 persen responden menganggap pernikahan adalah pilihan dan bukan kewajiban. Namun, mereka tetap merencanakan untuk menikah dalam jangka waktu lima tahun ke depan.

Selain itu, responden laki-laki yang masih lajang mengatakan ingin menikah di usia yang lebih tua, yaitu antara 26-29 tahun. Sedangkan responden perempuan menganggap rentang usia 23-25 tahun merupakan usia yang ideal.

Alasan utama milenial tunda menikah adalah untuk mengejar kesiapan finansial. Kondisi ekonomi yang stabil dianggap menjadi bentuk suksesnya pernikahan.

Selain itu, generasi milenial juga mengutamakan keteguhan iman dan keyakinan mereka sebelum masuk ke dunia pernikahan. Adapun gelar dan pendidikan juga dianggap penting meskipun bukan menjadi alasan utama milenial menunda menikah.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"