Menjalani sebuah hubungan emang gak selamanya bakal mulus. Di balik hal yang manis-manis, ada aja pertengkaran, ada kecemburuan. Atau mungkin malah bosan.
Di saat seperti itu, banyak orang memilih untuk 'break'. Istirahat sejenak gitu dalam hubungan. Hal ini dipilih sebagai solusi untuk mengatasi masalah dalam hubungan.
Dalam fase tersebut, kalian berdua saling memberi ruang dan jeda untuk menilai kembali hubungan kalian. Tujuannya sih bagus ... untuk introspeksi dan memperbaiki diri.
Meski begitu, gak semua orang menggunakan opsi 'break' saat hubungan dilanda masalah. Banyak yang menganggap break bukanlah solusi yang tepat.
Studi yang dilakukan di Kansas State University, Amerika Serikat, mengungkap bahwa sekitar 37 persen pasangan yang kembali bersama setelah putus, punya harapan untuk lebih bahagia.
Di lain pihak, penelitian itu juga mengungkap bahwa pasangan yang putus dan kembali bersama lebih kecil kemungkinannya untuk bahagia. Lebih buruk dari pasangan yang benar-benar pisah pada akhirnya.
Jenna Birch, seorang ahli hubungan mengjelaskan adalah penting untuk mengambil keputusan break di waktu yang tepat. Ya, biar hubungan kalian juga berakhir dengan baik.
"Kamu harus mempertimbangkan break ini dari segala aspek, seperti hal yang benar-benar menghalangi kamu atau rasa penasaran yang membuat kamu udah nggak nyaman lagi," kata Birch, seperti dikutip dari Kumparan.