Udah sering denger kan soal busser? Banyak berita hits atau trending topik yang menggunakan buzzer. Biar yang hits semakin hits dan cepat viral.
Buzzer bukan hanya orang-orang yang iseng di dunia maya, tapi mereka juga pekerja. Iya, sama kayak kamu yang ngantor dari pagi sampai sore bahkan lembur sampai malam.
Mereka kerjanya posting berita dan menelusuri jagat maya.
Mari kita ungkap kehidupan para buzzer.
1. Pekerjaan tetap bermodal skill berkicau dan internet
Satu skill wajib bagi para buzzer adalah suka posting dan bisa mengoperasikan media sosial. Baik Twitter, Instagram, YouTube bahkan aplikasi chatting.
Kemampuan ini bikin mereka punya kerjaan tetap dan bisa punya bayaran besar tiap bulannya, atau tiap projeck yang mereka kerjakan.
Daripada waktumu hanya terbuang sia-sia buat liatin media sosial yang isinya update dari temen, bisa nih kamu alih profesi. Apalagi kalau sampai berjam-jam kamu cuma stalking mantan. Wah, tambah gak guna lagi.
2. Berawal di tahun 2012
Cukup lama juga buzzer jadi profesi, bukan lagi sekadar hobi. Pada mulanya, buzzer berawal dari event Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) untuk melakukan kampanye pada pilkada Jakarta 2012. Dilanjutkan pada pemilu Indonesia 2014.
Ternyata cara ini efektif, efisien dan efeknya sangat cepat. Akhirnya beberapa perusahaan juga mencoba untuk menggunakan cara ini dalam memasarkan produknya.
3. Bisa diartikan sebagai 'kentongan hidup'
Buzzer dalam bahasa inggris artinya lonceng, bel, atau alarm. Secara harfiah buzzer diartikan sebagai alat yang di manfaatkan dalam memberikan pengumuman.
Di Indonesia sendiri, istilah ini mempunyai arti “kentongan”. Alat yang biasa dipakai buat bangunin warga atau manggil bantuan kalau ada maling.
Kalau kentongan beneran cuma bisa bikin ribut dan suara gaduh, buzzer hidup ini bisa menyampaikan beragam pesan. Bisa balas pesan dan cuitan juga gengs.
4. Ada banyak jenis buzzer