Mikroplastik sekunder terbentuk dari pemecahan plastik yang lebih besar; ini biasanya terjadi ketika plastik yang lebih besar mengalami pelapukan, melalui paparan, misalnya, aksi gelombang, abrasi angin, dan radiasi ultraviolet dari sinar matahari.
# Dampak Mikroplastik pada Lingkungan dan Kesehatan Manusia
Mikroplastik tidak dapat terurai secara natural. Jadi, begitu berada di lingkungan, mikroplastik primer dan sekunder terakumulasi dan bertahan. Mikroplastik telah ditemukan di berbagai lingkungan, termasuk lautan dan ekosistem air tawar.
Di lautan saja, polusi plastik tahunan, dari semua jenis plastik, diperkirakan mencapai 4 juta hingga 14 juta ton pada awal abad ke-21. Mikroplastik juga merupakan sumber polusi udara, terjadi dalam debu dan partikel berserat di udara. Efek kesehatan dari penghirupan plastik mikro tidak diketahui.
Pada tahun 2018, mikroplastik telah ditemukan di lebih dari 114 spesies air. Mikroplastik ditemukan bersarang di saluran pencernaan dan jaringan berbagai hewan laut invertebrata, termasuk kepiting. Ikan dan burung cenderung menelan mikroplastik yang mengapung di permukaan air, salah mengira potongan plastik sebagai makanan. Menelan mikroplastik dapat menyebabkan spesies air mengonsumsi lebih sedikit makanan dan oleh karena itu memiliki lebih sedikit energi untuk menjalankan fungsi kehidupan, dan dapat mengakibatkan toksisitas neurologis dan reproduksi.
Mikroplastik diduga bekerja dalam rantai makanan laut, dari zooplankton dan ikan kecil hingga predator laut besar.
Waduuuuuh, jadi selama ini kita juga udah mengkonsumsi tuh gess. Serem bangetttt kaaan? Jadi yuk stop penggunaan produk-produk yang gak ramah lingkungan!