Tidur adalah cara terbaik untuk mengistirahatkan tubuh kita setelah beraktivitas seharian. Namun, bagaimana seandainya jika tidur justru menjadi sesuatu hal yang sulit untuk dilakukan? Seperti kisah seorang ibu asal Bandung ini, dimana ia tak bisa menikmati tidur nyenyak sejak tahun 2014.
Ia adalah Cucu (45), seorang warga asal Kampung Warung Jati, Desa Ciptagumati, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat. Ibu 2 anak ini telah mengalami sulit tidur sejak tahun 2014. Setiap hendak tidur, dirinya selalu merasa gelisah. Padahal ia sama sekali tidak merasakan sakit apapun atau masalah serius di kehidupannya.
Sejak itulah, Cucu hanya bisa tidur selama 2-3 jam saja setiap malamnya. Sisanya, ia gunakan waktu untuk jalan-jalan mengelilingi kampung. Padahal, dalam keluarganya tak ada yang mengalami hal serupa. Namun sebelumnya, Cucu sempat mengaku pernah terjatuh dan mengenai kepalanya.
Sejak saat itu, ia merasa ada yang mempengaruhi tubuhnya sehingga ia sulit tidur. Setelah berkonsultasi dengan dokter, Cucu hanya diberikan obat tidur berupa Alfrazolam.
Meskipun ada perubahan baik, tapi ia tetap tak bisa tidur dalam waktu lama. Setelah setahun mengkonsumsi obat, Cucu memutuskan untuk berhenti karena merasa tak mengalami perubahan apapun pada kondisinya itu.
Bahkan, setelah setahun penuh mengkonsumsi obat, tubuhnya semakin bereaksi. Ia sering merasa bagian kaki dan kepalanya bergerak sendiri. Dan kini, Cucu hanya bisa terkulai di tempat tidurnya.