Membedah Sejarah Desa Sendi, Desa Hilang yang Berjuang Mendapatkan Pengakuan

Membedah Sejarah Desa Sendi, Desa Hilang yang Berjuang Mendapatkan Pengakuan
okezone.com

Kehidupan sosial dan budaya di Desa Sendi sangatlah unik, karena masih menganut hukum adat yang termuat dalam Kutaramanawa Sendi atau Kitab Perundang-undangan Sendi. Atas dasar inilah masyarakat Desa Sendi masih memperjuangkan status “desa” mereka karena masih menganggap tanah tempat tinggalnya adalah warisan nenek moyang/leluhur yang harus dijaga dan dirawat secara adat istiadat setempat.

Beberapa alasan yang membuat Sendi belum mendapatkan status “desa”-nya kembali adalah belum memenuhi syarat sebagai desa di Jawa yang harus memiliki 6000 jiwa atau 1200 kepala keluarga. Selain itu, daerah ini memiliki konflik kepemilikan lahan dengan Perhutani yang mengklaim bahwa tanah wilayah Sendi adalah milik Perhutani berdasarkan “Berita Acara Tukar Menukar dan Pemberian Ganti Rugi B nomor 1931 tanggal 21 November 1931 dan B nomor 3-1932 tanggal 10 Oktober 1932” yang menjelaskan tentang pembebasan sebagian tanah Sendi pada masa kolonial Belanda di bawah kepemimpinan Boschweezen. Namun, untuk alasan yang terakhir, pihak Sendi dan Perhutani sudah mampu berdamai dan berusaha bersama mengembalikan Desa Sendi seperti sedia kala.

https://wanimbambung.blogspot.com/

Hingga saat ini, warga Desa Sendi masih terus berjuang untuk mendapatkan hak atas tanah airnya sendiri. Hal ini ditunjukkan dengan usaha mereka dalam mengembangkan potensi wisata alamnya melalui pembukaan berbagai destinasi wisata seperti Sendi Adventure, WET Sendi Cangar, warung Sego Jagung kuliner khas Sendi, spot-spot foto yang berpanorama gunung Welirang dan masih banyak lagi. Sebenarnya pembangunan berbagai wisata itu juga bertujuan untuk menyediakan lapangan pekerjaan bagi para penduduk Sendi agar tidak pergi kemana-mana.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"