Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta berencana melakukan pemisahan tempat duduk pria dan wanita di dalam angkot , setelah kejadian yang terjadi beberapa waktu lalu dalam kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan seorang penumpang pria kepada penumpang wanita.
Dilansir dari Suara, Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo pihaknya sudah melakukan kordinasi dan akan dilakukan dalam waktu dekat. Menurut keterangannya, kemungkinan penumpang wanita dan pria akan duduk di tempat yang berseberangan, tidak akan duduk bersebelahan untuk mencegah adanya kasus pelecehan seksual.
Tepatnya, para wanita akan duduk di tempat duduk posisi sebelah kiri atau di tempat duduk dengan kapasitas empat orang, sementara pria akan berada di kursi sebelah kanan atau di belakang sopir angkot yang berkapasitas enam orang.
Karena posisi duduk penumpang pria dan wanita berseberangan, maka diharapkan tidak ada lagi kasus pelecehan seksual. Karena pria bila ingin melakukannya diprediksi akan sulit, belum lagi akan dilihat oleh seluruh penumpang di dalam angkot.
Sebelum angkot, beberapa transportasi publik lain juga akhirnya memisahkan penumpang pria dan wanita, sebut saja Transjakarta dimana tempat duduk khusus wanita berada di bagian depan atau di dekat sopir bus, sementara tempat duduk pria berada di bagian belakang.
Selain Transjakarta juga ada kereta Commuter Line. Seperti diketahui commuter line memiliki gerbong khusus wanita yang berada di gerbong paling depan dan paling belakang. Sebelum tempat duduk Transjakarta dan Commuter Line dipisahkan, sering terjadi pelecehan seksual di dua transportasi itu.