Konspirasi dalam Kasus Pengadilan Internasional, dari Agen Rusia hingga Muslim Rohingnya

Konspirasi dalam Kasus Pengadilan Internasional, dari Agen Rusia hingga Muslim Rohingnya

3. Konspirasi dalam kasus pengadian internasional untuk Pakistan

3. Konspirasi dalam kasus pengadian internasional untuk Pakistan Konspirasi dalam kasus pengadian internasional untuk Pakistan (nytimes.com)

International Court of Justice (ICJ) telah meminta Pakistan untuk meninjau kembali hukuman mati yang diberikan kepada Kulbhushan Jadhav. Atas tuduhan spionase dan konspirasi terhadap Pakistan.

Ketika ICJ menunda vonis mati Kulbhushan Jadhav, itu menjadi kemenangan besar bagi India. India juga telah diberi akses konsuler ke Kulbhushan Jadhav dan Pakistan dinyatakan bersalah karena menolak akses konsuler India ke Jadhav.

Presiden Hakim Pengadilan Abdulqawi Ahmed Yusuf membacakan putusan di depan umum di Istana Den Haag, Belanda.

ICJ, saat mengumumkan putusannya pada Rabu malam di Den Haag, mengatakan bahwa Jadhav harus diadili secara adil.

Kulbhushan Jadhav, seorang pensiunan perwira Angkatan Laut India berusia 49 tahun, dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan militer Pakistan dengan tuduhan "spionase dan terorisme" setelah pengadilan tertutup pada April 2017.

India, yang dipimpin oleh advokat senior Harish Salve, memindahkan ICJ pada 8 Mei 2017 karena "pelanggaran berat" terhadap ketentuan Konvensi Wina oleh Pakistan dengan berulang kali menolak akses konsuler New Delhi ke Jadhav.

Pakistan telah mengklaim bahwa pasukan keamanannya menangkap Kulbhushan Jadhav dari provinsi Balochistan pada 3 Maret 2016 setelah dia masuk melalui Iran.

Namun, India menyatakan bahwa Jadhav diculik dari Iran di mana ia memiliki kepentingan bisnis setelah pensiun dari Angkatan Laut. Kasus ini hanya konspirasi dalam kasus pengadian internasional.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"