Ada sebuah pekerjaan yang unik banget nih di dunia, yaitu pendonor sperma, itu adalah pekerjaan yang dibutuhkan dan di bayar. Apa cuma crot doang di bayar?
Yup bener banget, pria asal Amerika ini punya pekerjaan yang terbilang beruntung. Pasalnya dengan spermanya ia mendapat gaji sekitar 1.000 dolar AS atau sekitar Rp 14,5 juta.
Kisah pendonor sperma
Sperma (Klikdokter.com)
Dilansir dari Kumparan.com, Sebutsaja John Carpantier, nama pria itu, mengisahkan bahwa enam tahun lalu ia bekerja sebagai pendonor sperma di California Utara. Carpantier bercerita bahwa pekerjaan unik itu ia lakukan ketika dirinya masih kuliah.
"Waktu itu saya masih kuliah di universitas terbuka. Saya bekerja di kedai kopi dan hanya mendapatkan upah minimum. Saat mencari pekerjaan lain saya melihat iklan ini," kata Carpantier, dalam wawancara dengan Vox. "Awalnya saya agak skeptis, tapi suatu hari saya mengirimkan surat lamaran."
Pria yang kini berusia 30 tahun itu menjelaskan bahwa ada beberapa syarat yang harus ia penuhi sebelum mulai bekerja. Ia harus melewati sebuah tes panjang dan diminta menghubungi keluarganya untuk membuktikan bahwa ia tidak memiliki masalah genetik. Selanjutnya, ia bisa memulai mendonasikan spermanya.
"Mereka ingin mengetahui segala sesuatu tentang diri saya. Mereka meminta saya menceritakan sejarah kesehatan saya dan keluarga," tuturnya.
"Saya awalnya nyaris gagal karena latar belakang pendidikan. Mereka mencari orang-orang dengan gelar pendidikan sarjana. Tapi saya bilang bahwa saya juga akan mengambil gelar itu setelah menyelesaikan pendidikan saya sekarang," lanjut Carpantier.
Carpantier mengatakan dirinya mendapat sebuah kontrak 12 bulan. Ia mendapat sebuah jadwal kerja, yakni dirinya diminta untuk datang ke klinik dua kali dalam seminggu. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa ada larangan berhubungan seks sebelum memberikan spermanya.
"Anda harus menghindari aktivitas seksual dua hari sebelum mendonorkan sperma untuk memastikan jumlah sperma Anda cukup tinggi. Tiap sesi Anda akan mendapat 100 dolar AS, jadi Anda bisa mendapat sekitar 800 dolar AS sampai 1.000 dolar AS per bulannya," jelas Carpantier.
Carpantier mengaku bahwa ia melakukan hal ini selama satu tahun dan ini tak terasa seperti sebuah pekerjaan.