Kisah RA Kartini Menentang Poligami Tapi Jadi Istri ke-4, Serta Nggak Ingin Hidup Lebih dari 25 Tahun

Kisah RA Kartini Menentang Poligami Tapi Jadi Istri ke-4, Serta Nggak Ingin Hidup Lebih dari 25 Tahun
Kisah hidup Kartini (javlec.org)

Melansir Tribunnews, salah satu kutipan dari surat Kartini cukup mengharukan gengs. Ia menulis, "Love! What do we know here of love? How can we love a man whom we have never known? And how could he love us? That in itself would not be possible. Young girls and men must be kept rigidly apart and never allowed to meet."

Saat menikah dengan suami pun Kartini mengajukan syarat. Kartini nggak mau melakukan prosesi adat berjalan jongkok, berlutut, dan menyembah kaki suaminya. Ia juga ingin dibuatin sekolah dan mengajar di Rembang. Lalu, ia ingin berkomunikasi sehari-hari pakai Bahasa Jawa. Dengan dipenuhi syarat itu, Kartini akhirnya jadi istri keempat sang suami.

kisah hidup Kartini (detik.com)

Sayangnya, ia nggak hidup lama. RA Kartini meninggal dunia pada 17 September 1904, 4 hari setelah kelahiran putranya. Tampaknya Kartini udah mendapat firasat kalo hidupnya nggak lama lagi.

Hal ini diungkapkan Roekmini, sang adik yang menceritakan kalo kakaknya yakin akan meninggal di usia muda dalam suratnya pada Nellie van Kol, 21 Juni 1905. 

"Tat kala masih gadis dan masih berkumpul, Ayunda sering bilang bahwa ia tak mau hidup lebih lama dari 25 tahun," ucapnya. Kartini juga kerap meminta Roekmini untuk merawat anaknya kalo ia nggak bisa merawatnya lagi.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"