Kisah Pasukan Torpedo Indonesia yang Nggak Kenal Takut Bunuh Diri dan Pernah Bikin Ciut Nyali Musuh

Kisah Pasukan Torpedo Indonesia yang Nggak Kenal Takut Bunuh Diri dan Pernah Bikin Ciut Nyali Musuh
Torpedo yang bisa ditunggangi manusia (boombastis.com)

Meski Mayor Urip sempat ragu karena belum pernah mendengar istilah itu, sebenarnya perintah ini masih bisa ditolak olehnya. Sebab Paska kala itu masih minim pengalaman, Mayor Urip pun memutar otak untuk mewujudkan torpedo manusia.

Uji cobanya pun disiapkan dengan melibatkan sukarelawan yang tak lain adalah anak buah Mayor Urip sendiri. Anggota Paska yang terjun ke laut menggunakan speedboat bermensin tempel berkekuatan 50 tenaga kuda. Uji cobanya dilakukan di lautan terbuka.

Sebelum mendengar 'torpedo manusia' ini, Mayor Urip pernah mendengar sebuah eksperimen militer yang bernama Proyek Y, yaitu torpedo berisi 100 kilogram TNT yang penggeraknya dikendalikan langsung oleh manusia.

Ketika dijalankan, ujung torpedo itu diangkut menggunakan speedboat kecil. Manusia mengendalikan torpedo manusia itu secara manual. Mereka bertugas untuk mengarahkan senjata itu menuju sasasan dengan membenturkan ujung torpedo hingga meledak.

Kira-kira bakal begini deh operasinya (boombastis.com)

Sebelum torpedo meledak, pengemudi harusnya sih bisa menyelamatkan diri dengan menggunakan kursi lontar. Hal inilah yang menjadi tantangan bagi Mayor Urip dari anggotanya ketika menguji teknik tersebut. Masalahnya, torpedo yang digunakan nggak ada kursi lontarnya. Itu berarti para sukarelawan yang menumpang di torpedo manusia itu harus melompat sebelum meledak.

Pada uji coba pertama, detonator torpedo ternyata tidak berfungsi. Akhirnya torpedo gagal meledak. Keberhasilan uji coba torpedo manusia itu baru terwujud setelah percobaan kedua. Torpedo berisi 100 kilogram TNT berhasil meledak setelah diakali dengan seperangkat alat demolisi dan sedikit modifikasi.

Uji coba yang berhasil itu dilaporan kepada Panglima ATA-17, Komodor Sudomo. Namun sang komodor tak memberikan komentar apa pun. Sementara Mayor Urip merasa bersyukur ketika Operasi Jayawijaya secara resmi dibatalkan oleh Mayor Jenderal Soeharto.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"