Kisah Mbah Kodok Pria yang Menikah Dengan Peri, Ternyata Ini Alasan Dibaliknya

Kisah Mbah Kodok Pria yang Menikah Dengan Peri, Ternyata Ini Alasan Dibaliknya

Kamu pasti pernah denger deh pernikahan sejumlah orang dengan bantal anime di Jepang, atau pernikahan dengan tembok Berlin di Jerman. Itu cukup aneh memang, tapi bener-bener terjadi.

Sementara, gimana kalo ada orang yang menikah dan diadakan acara tapi keliatannya ... orang itu menikah sendirian. Ya ada juga gengs, beneran ada.

Kalo kamu mau tau, menikah sendiri ini dilakukan oleh seorang laki-laki berusia 64 tahun bernama Ibnu Sukodok.

Dalam acara pernikahannya, lelaki yang lebih dikenal sebagai Mbah Kodok ini difoto sedang duduk di atas pelaminan. Namun anehnya, dia tampak duduk sendirian sedangkan kursi pelaminan itu untuk dua orang.

Mbah Kodok keliatannya duduk di pelaminan sendirian tuh (news.detik.com)

Tapi jangan salah gengs, kursi pelaminan yang kosong di sebelah Mbah Kodok ini terdapat sanggul perempuan Jawa yang dihias ronce melati yang ditelungkupkan di atas kebaya dan kain. Di bawah kursi itu juga terdapat selop hitam perempuan. Hmm, apakah Mbah Kodok bener-bener menikah sendirian?

Tidak gengs! Mbah Kodok ternyata menikah dengan peri, tapi bukan Mimi Peri, bukan! Ini peri beneran kayak yang di kisah-kisah legenda gitu, cuma gak kecil kayak Tinkerbell gitu.

Peri itu bernama Roro Setyowati. Acara pesta pernikahan ini pun diadakan di Desa Sekaralas, Widodaren, Ngawi, Jawa Timur pada Oktober 2014 lalu.

Sebelum duduk di kursi pelaminan, Mbah Kodok udah menjalani proses pengantin adat Jawa duluan. Beberapa upacara seperti 'Midodareni', 'Siraman', hingga akhirnya dinikahkan dengan dukun manten di rumah itu.

Acara pernikahan yang keliatannya menikah sendiri itu juga dimeriahkan dengan hiburan kesenian, seperti tari tradisional bedhoyo dan tarian lainnya. Sejumlah seniman pun hadir seperti Mugiyono Kasido, Arahmaiani, hingga Bramantyo Prijosusilo yang rumahnya digunakan untuk resepsi pernikahan Mbah Kodok dan peri Roro Setyowati.

Pernikahan itu bahkan dibuka juga oleh seniman yang juga mantan Ketua Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) PBNU, Zastrouw Al Ngatawi.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"