Sudah banyak bukti nyata kecintaan dan kesetiaan Tentara Nasional Indonesia (TNI) kepada rakyat Indonesia. Maka, semboyan "TNI adalah rakyat" bukan sekadar tulisan, tapi bisa dibuktikan.
Salah satu wujud nyatanya adalah kisah seorang mantan jenderal TNI yang rela melepaskan jabatan tingginya di salah satu perusahaan BUMN terkaya di Tanah Air. Dia rela mengundurkna diri hanya karena tak terima rakyat menderita sementara dirinya mendapat gaji yang sangat tinggi dari negara.
Sosok mantan jenderal TNI ini adalah Endriartono Sutarto. Dia adalah prajurit TNI Angkatan Darat. Endriartono menjabat sebagai Panglima TNI ke-14 yang bermasa tugas pada 7 Juni 2002 hingga 13 Februari 2006 lalu.
Endriartono adalah jenderal yang menjabat Panglima TNI di masa pemerintahan dua presiden yang berbeda. Dia diangkat menjadi Panglima TNI di masa kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri.
Masa-masanya sebagai Panglima TNI berakhir pada era kepemimpinan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono.
Selepas menjabat Panglima TNI, Endriartono ternyata dipercaya untuk mengisi jabatan sebagai Komisaris Utama PT Pertamina. Dia pun dilantik pada 8 Desember 2006 lalu untuk menggantikan Martiono Hadianto.
Jenderal TNI lulusan Akademi Militer tahun 1971 ini diangkat menjadi Komisaris Utama dan Komisaris Independen PT Pertamina (Persero).