Dalam khazanah cerita cinta, barangkali kisah Laila Majnun adalah kisah yang paling dikenal di seluruh dunia. Bagaimana tidak, kamu bisa menemukan keindahan, kebahagian sekaligus kesakitan dan penderitaan dari sepasang kekasih yang merasakan cinta.
Menurut penelusuran tim Paragram, kisah cinta romantis ini awalnya diceritakan dari mulut ke mulut oleh masyarakat Arab. Lalu, oleh penyair Persia bernama Nizami Ganjavi, dibuatkanlah dalam bentuk puisi pada abad 15.
Ada beragam versi kisah Laila Majnun. Namun, dari berbagai macam cerita yang menyebar, ada kesamaan yang bisa kamu temukan: pasangan kekasih ini berhasil memberikan kita pemahaman tentang cinta yang mendalam dan berani memperjuangkan cinta sekalipun selalu dilanda kesulitan.
Kisah Cinta Romantis Namun Memilukan
Disebutkan dalam cerita, Laila adalah gadis cantik yang dilahirkan dari keluarga kaya. Kekayaannya menjadikan Laila menikmati hidup yang gak jauh berbeda dari putri sebuah kerajaan.
Sebagaimana kebiasaan pada masa itu, Laila pun bakal dijodohkan dengan sosok pemuda yang kaya raya. Harapannya agar hidup Laila senantiasa dalam kekayaan.
Namun, cinta hadir dari hati. Bukan karena harta, kedudukan, atau semua hal yang bersifat duniawi lainnya. Pun cinta lahir tanpa aturan, tanpa bisa dicegah atau direncanakan. Dan tanpa terasa, Laila jatuh cinta kepada Qays.
Qays adalah seorang penyair yang hidup di suku yang sama dengan Laila. Dirinya dikenal mampu menciptakan puisi cinta yang indah dan diperuntukkan bagi semua wanita yang dicintainya.
Tanpa diduga, salah satu teman dari Qays mengetahui kisah cinta terlarang antara keduanya. Dia pun seringkali menggoda Qays hanya untuk bercanda. Namun, hal itu tak terlalu dipikirkan oleh Qays. Dia merasakan cinta yang sangat dalam terhadap Laila dan pikirannya hanya berisi senyum wajah Laila.
Ditolak untuk Kemudian Dipisahkan
Namun, status Laila dan Qays terentang jauh. Laila berasal dari keluarga bangsawan yang kaya raya. Sedangkan Qays hanyalah penyair miskin dan hanya memiliki harta sedikit saja.
Suatu hari, Qays pun mengemukakan hal ini kepada orang tua Laila. Seperti yang sudah bisa diduga, ayah Laila menolak mentah-mentah pinangan Qays. Menurut tradisi Arab, hal ini bisa jadi skandal yang memalukan nama keluarga.
Takdir terasa begitu kejam bagi keduanya. Masing-masing pun dilarang untuk bertemu satu dengan yang lainnya. Dan tak lama kemudian, Laila pun menikah dengan pria yang sudah dijodohkan kepadanya. Dia keluar dari rumah orang tua dan pindah untuk melayani suaminya.
Perpisahan yang Mengguncangkan Jiwa
Saat Qays mendengar pernikahan itu, hatinya terluka. Dia kabur dari rumahnya dan mengembara di padang pasir. Dia mengumandangkan puisi-puisi cinta berisi kesakitan sepanjang perjalanan. Siang dan malam, wajah Laila gagal untuk dihapuskan dari pikirannya.
Hal yang tak jauh berbeda dialami pula oleh Laila. Dipisahkan dengan pria yang dicintai mengacaukan pikiran, tubuh dan jiwa. Dan tak lama kemudian, pada tahun 688 AD, Laila pindah menuju Iraq bersama suaminya, di mana dia jatuh sakit dan beberapa saat kemudian meninggal.
Saat teman dari Qays mendengar kabar kematian Laila, dia pun pergi mengembara untuk mencari Qays. Butuh waktu lama untuk menemukan Qays. Dan saat mereka berhasil bertemu Qays, dirinya sudah tiada. Qays ditemukan meninggal di samping kuburan Laila.
Di sebuah batu, di samping makam Laila, Qays mengukir 3 puisinya. Atas kegilaan yang dialaminya akibat cinta, oleh masyarakat, Qays pun disebut dengan "Majnun" atau "Majnun Layla" yang artinya "dibuat gila oleh Layla".
Kisah cinta romantis seperti ini pasti susah kita temukan hari ini. Dan kalo kamu mencintai seorang, berusahalah untuk menghidupi cinta itu sebagaimana kisah Layla Majnun.