Selain itu, Pemkab juga mengungkapkan cara para pengepul anjing membeli anjing.
Untuk mendapatkan anjing-anjing hidup, para pengepul anjing berjualan beras terlebih dahulu. Fakta ini diungkap oleh M. Djazairi. Katanya, ada sembilan warga yang mengepul anjing-anjing itu dari dua provinsi tadi.
Setelah terkumpul, anjing itu dibawa ke Dukuh Mijahan. Setiap hari ada lebih dari 300 anjing yang di tampung di beberapa kandang. Itu berarti, anjing-anjing tadi ditukar dengan beras. Sragen sendiri dikenal sebagai lumbung padi di Jawa Tengah, bahkan nasional.
Beras hasil panen petani dijual ke Jawa Barat dan Jawa Timur. Hasil penjualan beras selanjutya dibelikan anjing hidup untuk dibawa ke dukuh pengepul anjign tadi. Nah, Sragen sendiri hanya menjadi tempat transit bagi anjing-anjing itu sebelum disembelih.
Anjing-anjing itu kemudian disetor ke berbagai rumah makan. Hingga akhirnya, anjing-anjing itu berubah menjadi menu kuliner di Soloraya.
Anjing sendiri dikenal sebagai hewan pembawa rabies (HBR). Karena itu, pemberian vaksi rabies perlu digalakkan. Disnakkan Sragen juga telah menyiapkan 200 vaksin rabies yang akan dibagikan secara gratis dalam memperingati Wolrd Rabies Day (WRD) 2020 tepat pada 28 September 2020.