Kerusuhan Pecah di Laga Derby Yogyakarta antara PSS dan PSIM

Kerusuhan Pecah di Laga Derby Yogyakarta antara PSS dan PSIM

Pertemuan dua klub sepakbola terbesar di Yogyakarta berlangsung pada sore hari ini, Kamis (26/07/18). Yaitu antara PSS dari Sleman dan PSIM dari Kota Yogyakarta. Laga yang berlangsung di Stadion Sultan Agung, Bantul ini juga sering disebut sebagai Derby Yogyakarta.

Banyak pihak yang memprediksikan bahwa laga ini akan berlangsung panas, baik di dalam maupun di luar stadion. Pasalnya, PSS mengincar kemenangan untuk mengantar mereka ke puncak klasemen Liga 2 Wilayah Timur.

Polda DIY, selaku stakeholder penjaga ketertiban masyarakat daerah Yogyakarta, siap mengamankan jalannya pertandingan. Sebelumnya, pihak Polda telah mangadakan halal bihalal untuk mempertemukan suporter dari kedua belah pihak.

Upaya antisipasi lain adalah dengan membatasi jumlah suporter dari PSS. Hanya 30 orang perwakilan suporter PSS, yaitu 15 dari Brigata Curva Sud (BCS), dan 15 lain dari Slemania yang boleh datang ke Stadion.

Alasan pembatasan ini adalah untuk memberikan kuota lebih kepada suporter PSIM yang bertindak sebagai tuan rumah. Tiket menonton pertandingan hanya dijual dalam bentuk pre-sale. Itupun sudah ludes dibeli oleh suporter PSIM.

Meski pihak pantia penyelenggara pertandingan tidak menyediakan tiket untuk suporter PSS, nyatanya mereka tetap datang ke stadion Sultan Agung, Bantul. Konvoi kendaraan terlihat mengular di sepanjang Jalan Imogiri, Bantul.

Kekhawatiran terkait kerusuhan ini ternyata terbukti. Sempat terjadi kerusuhan di luar stadion yang disinyalir datang dari suporter PSS. Pihak keamanan bahkan harus menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi lebih lanjut terkait insiden kerusuhan ini. Pertandingan sendiri berjalan lancar dengan kemenangan tim tuan rumah 1-0.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"