Menurut Ganang, pembuatan patung itu didanai oleh keluarganya dan kemudian disumbangkan ke Pemeritah Provinsi DKI Jakarta sekitar tahun 2003-2004. Saat itu, DKI Jakarta dipimpin oleh Gubernur Sutiyoso.
Patung Jenderal Soedirman yang dibuat sedang memberi hormat ini pernah disentil sebelumnya dalam satu adegan di film "Naga Bonar Jadi Dua". Di film itu, Naga Bonar yang diperankan Deddy Mizwar, mempertanyakan kenapa seorang jenderal dan pahlawan Indonesia justru memberi hormat kepada warga yang berlalu lalang?
"Beliau ingin menghormat kepada rakyat ini, beliau tidak mau dihormati. Suatu ketika di film 'Naga Bonar', Bang Deddy naik itu, 'turunkan tanganmu jenderal, kau nggak layak'," ungkap Ganang.
"Nggak, Soedirman hormat kepada siapapun juga," lanjutnya.
"Menurut eyang putri saya, beliau (Jenderal Soedirman) merasa beliau pemangku jabatan, pemangku jabatan harus memberikan hormat kepada yang memberikan jabatan, yaitu rakyat ini," kata Ganang.
"Soedirman dipilih bukan oleh presiden, tapi oleh para Panglima Kodam, yang melantik presiden. Beliau merasa harus menghormati rakyat ini. Karena itu dibuat gestur hormat," ungkap cucu Jenderal Soedirman ini.
Ganang menyebutkan, pembuatan patung dnegan gestur sedang hormat itu pernah ditanyakan oleh dua mantan Panglima TNI. Salah satunya adalah Jenderal (Purn.) Wiranto.
"Pak Wiranto sempat tanya, 'kenapa kau buat itu hormat, kasihanlah, itu ikon kami'. Oh, ndak bapak, itulah Soedirman, Soedirman nggak mau dihormati, ingin menghormati siapapun juga," kata Ganang saat menjelaskan kepada Wiranto.