Selain data tentang kelahiran bayi per tahun, disebutkan pula bahwa angka fertilitas atau kemampuan menghasilkan keturunan di Indonesia juga masih sangat tinggi.
"Berdasarkan survei angka fertilitas itu 2,4 persen. Dalam 10 tahun ini angkanya belum turun-turun," ungkapnya.
Eni juga mengaungkapkan, berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017, penggunaan alat kontrasepsi modern mengalami penurunan. Dari 61 menjadi 57 persen.
"Tentu kita harus berjuang kembali untuk meningkatkan penggunaan kontrasepsi modern," katanya.
Kini, Indonesia menjadi salah satu negara yang dilanda pandemi Covid-19. Sejak April 2020 lalu, diperkirakan terdapat 47 juta perempuan yang kehilangan akses kontrasepsi. Jadi, kebayang gak sih berapa jumlah penduduk Indonesia beberapa tahun mendatang?
"Data tersebut belum lagi termasuk tujuh juta prediksi kehamilan yang tidak direncanakan. Otomatis angka-angka tersebut juga terjadi di Indonesia," kata Eni Gustina.