Kita, yang tinggal di Indonesia, barangkali patut bersyukur. Perang seakan-akan jauh. Kemungkinan yang mengancam nyawa hanyalah bencana alam, kecelakaan atau meninggal akibat usia tua.
Sedangkan senjata, kelaparan atau bencana kemanusiaan lainnya, adalah hal-hal yang sangat jauh dari kehidupan kita. Di titik ini, kita patut bersyukur hidup di Nusantara tanpa membandingkan kehidupan di negara luar sana.
Namun, kedamaian adalah hal yang rapuh. Terlebih di tengah kondisi dunia yang semakin memanas akibat perebutan sumber daya alam. Contoh paling nyata, bagaimana gelombang Arab Spring mampu menggeser peta kekuatan politik dan ekonomi di Timur Tengah.
Di sisi lain, menilik mobilisasi kekuatan militer negara-negara besar, Laut Cina Selatan pun tengah memanas. Buktinya, baru-baru ini Amerika Serikat menerbangkan 2 pesawar bomber ke pangkalan udara Korea Selatan.
Hal ini pun disinyalir sebagai bentuk respon Amerika Serikat atas mobilisasi militer pemerintah Tiongkok di sepanjang teluk Tiongkok bagian selatan.
Itulah yang menyebabkan berbagai negara menjalin kerja sama, baik dalam bidang ekonomi maupun pertahanan dan keamanan.
Lalu, pertanyaannya, di tengah panasnya kondisi dunia ini, jika Indonesia perang siapa yang akan membantu? Barangkali, kamu pun pernah menanyakan hal ini. Dan sebagai gambaran, dilihat dari angka perdagangan maupun kerja sama lintas sektor, inilah 3 negara sekutu Indonesia bila terjadi perang nantinya.
Republik Rakyat Tiongkok
Jika membahas negara sekutu Indonesia bila terjadi perang, barangkali Republik Rakyat Tiongkok adalah salah satu negara Timur yang akan maju paling depan.
Bagaimanapun, Indonesia adalah pasar besar untuk berbagai produk Tiongkok. Sebagai contoh adalah AC, televisi, kulkas. Dan yang paling mutakhir adalah berbagai seri smartphone yang bisa kamu beli dengan harga murah.
Bisa dipastikan, jika Indonesia menjadi zona perang, Tiongkok akan menderita kerugian besar. Yah, mengingat Indonesia mampu menyediakan jumlah konsumen yang sangat besar untuk berbagai barang produksi mereka.
Jepang
Negara kedua yang dipastikan turun tangan adalah Jepang. Sudah sejak lama terjalin kerja sama antara kedua negara. Salah satunya adalah kemampuan Indonesia untuk menyerap berbagai macam produk elektronik buatan Negeri Matahari Terbit ini.
Sementara itu, negara Jepang juga membutuhkan ekspor berupa produk hasil alam dari Indonesia. Bisa kita lihat dari data rilisan Kementerian Dagang, hingga saat ini, udang dan cokelat adalah produk unggulan Indonesia yang sangat dibutuhkan oleh Jepang.
Tentu, meniliki dari sisi ekonomi, Jepang nggak akan mau untuk kehilangan sumber produk alam plus pasar elektronik terbesar yang menyumbang pertumbuhan perekonomiannya. So, bisa dipastikan, Jepang bakal berjuang keras untuk turut menjaga stabilitas di wilayah Indonesia, sekalipun terjadi perang.