Pakar keamanan siber, Alfons Tanujaya memaparkan jika sertifikat vaksin yang dikirimkan pada jasa pencetak dapat memicu terjadinya penyalahgunaan data. "Sangat ada potensi yang disalahgunakan seperti membuat KTP aspal yang digunakan untuk banyak aktivitas jahat," kata Alfons.
Alfons mengatakan sebaiknya pengecekan sertifikat vaksin menggunakan QR Code untuk cegah data pribadi bocor ke pihak lain. "Metode pengecekan sertifikat vaksin proaktif menggunakan aplikasi gawai untuk pemindai QR Code di mal atau tempat makan direkomendasikan untuk digunakan dan cukup aman dari sisi keamanan karena dapat mencegah kebocoran data," pungkas Alfons dikutip dari Detik.