Inilah Sejarah Tan Malaka, Seorang Bapak Republik Indonesia yang Sering Terlupakan

Inilah Sejarah Tan Malaka, Seorang Bapak Republik Indonesia yang Sering Terlupakan

Sebagai generasi yang lahir dan dibesarkan di Indonesia, kita mesti tau sosok Tan Malaka. Buat kamu yang belom tau, Tan Malaka adalah seorang bapak bangsa yang namanya sering terlupakan dalam sejarah Indonesia.

Nama Tan Malaka memang tidak banyak disebutkan dalam buku-buku pelajaran sejarah di sekolah. Tapi, perjuangan dan pengorbanannya untuk kemerdekaan Indonesia tak perlu diragukan lagi.

Tan Malaka (tirto.id)

Tan Malaka adalah seorang pria yang lahir dengan nama Ibrahim. Dia dibesarkan di lingkungan keluarga Islamis di Suliki, Sumatra Barat bersama kedua orang tua serta seorang adik laki-lakinya.

Ayahnya adalah HM Rasad, yang bekerja sebagai pegawai pertanian. Sementara ibunya adalah Rangkayo Sinah, seorang perempuan yang disegani di desanya karena dibesarkan oleh keluarga terpandang.

Sepanjang hidupnya, keluarganya tak pernah kepikiran kalo dia bakal jadi orang yang dikenal di seantero Indonesia. Sosok Ibrahim yang kemudian mendapat gelar Datuk Tan Malaka ini dikenal sebagai pejuang pemikir kemerdekaan Indonesia.

Sosoknya dikenal sebagai pejuang pemikir kemerdekaan RI (grid.id)

Sejarah Indonesia mencatat bahwa Tan Malaka lebih visioner. Tan Malaka diketahui sudah menulis buku berjudul "Menuju Repulik Indonesia" tahun 1925. Buku ini jauh lebih awal ketimbang buku dua proklamator RI, Moh. Hatta dan Bung Karno.

Buku berjudul "Indonesia Merdeka" karangan Moh. Hatta terbit tahun 1928. Sementara buku "Indonesia Menggugat" ditulis oleh Bung Karno pada tahun 1933.

Tulisan kedua Tan Malaka berisi tentang pledoi atau pembelaan dalam menghadapi persidangan kolonial. Tulisan itu bahkan tiga tahun lebih awal sebelum deklarasi Sumpah Pemuda tahun 1928.

Tan Malaka memang sosok unggul di negara ini. Dia lebih duluan juga membuat pemikirannya tentang bentuk Republik Indonesia pasca Hindia-Belanda. Pemikiran itu terbentuk sejak 20 tahun sebelum dua proklamator RI memikirkannya.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"