3. Kaisar Akbar I
Akbar The Great, penguasa Dinasti Mogul pertama (cultureindia.net)
Kaisar Akbar I dikenal sebagai Shahanshah Akbar-e-Azam atau Akbar yang Agung. Dia adalah Sultan Mogul ke-3 di India abad pertengahan. Dia lahir pada 1542 dan meninggal pada usia 63 tahun 1605 silam.
Sebagai pendiri dinasti Mogul di India, Akbar yang Agung mendirikan pula kebudayaan Islam di India. Selama ia menjadi penguasa Dinasti Mogul, sejarah mencatat Akbar The Great menguasai 25 persen gross domestic bruto (GDP) dunia. Artinya, seperempat perekonomian dunia dipegang dia kala itu.
2. Kaisar Shenzong
Kaisar Shenzong dari Dinasti Song (akhayar.com)
Kaisar Shenzong adalah seorang penguasa dari Dinasti Song keenam di China. Nama aslinya adalah Zhao Xu yang berkuasa sejak 1067 hingga 1085 silam.
Dinasti yang dipimpinnya dikenal dengan perekonomian terkuat di sepanjang sejarah. Dinasti Song saat itu mampu menguasai 25 hingga 30 persen perekonomian dunia. Hebatnya, itu berlangsung selama lebih dari tiga abad.
Dinasti Song adalah dinasti pertama di dunia yang mencetak dan mempergunakan uang kertas sebagai alat tukar menukar yang sah. Tapi sayang, dinasti ini berhasil digulingkan lewat serangan Mongolia. Dinasti ini bubar pada 1279 dan setelahnya berhasil diduduki oleh Dinasti Yuan.
1. Mansa Musa I
Ilustrasi perjalanan Mansa Musa I ke Mekkah (junior.scholastic.com)
Mansa Musa I adalah seorang penguasa dari Mali, benua Afrika, abad pertengahan silam. Dia memimpin Mali sejak 1312 hingga 1337 silam. Dia adalah penguasa Afrika Barat yang kekuasaanya amat luas.
Mansa Musa I mengumpulkan kekayaan yang disebut paling banyak di muka bumi ini. Pundi-pundi hartanya bisa mencapai lebih dari 400 miliar dollar AS. Berarti, kira-kira Rp6.000 triliun.
Kalo utang Indonesia dilunasin, dia tetep aja tajir gengs!
Kekayaan itu diperoleh dari penambangan emas di negerinya. Emas yang dihasilkan kala itu juga disebut emas paling murni di dunia. Dia jadi dikenal semenjak menggelar perjalanan ke Makkah dengan membawa rombongan hingga puluhan ribu orang dala sebuah barisan sangat panjang.
Mansa Musa sendiri bisa diterjemahkan sebagai 'raja dari segala raja'. Setelah dia meninggal, Mansa Musa II tak bisa mempertahankan kekayaan ayahnya karena digunakan untuk membiayai peperangan dan pertahanan. Hingga akhirnya tumbanglah kekaisaran Mali.