Hilang 3.000 Tahun Lalu dan Masih Utuh, Kota Emas ini Ditemukan di Mesir

Hilang 3.000 Tahun Lalu dan Masih Utuh, Kota Emas ini Ditemukan di Mesir
Kuil Firaun di Mesir (GoTravelly)

"Penemuan kali ini tak hanya akan memberi gambaran langka tentang kehidupan orang Mesir kuno di era keemasannya," kata Betsy. 

"Tetapi juga membantu kita menjelaskan salah satu misteri terbesar dalam sejarah: Mengapa Akhenaten dan [Ratu] Nefertiti memutuskan untuk pindah ke Amarna?"

Seperti diketahui, beberapa tahun setelah Akhenaten memulai pemerintahannya pada awal 1350 SM, Kota Emas ditinggalkan. Ibu kota Mesir dipindahkan ke Amarna.

Para peneliti menentukan penanggalan Kota Emas yang Hilang dengan mencari benda-benda kuno, seperti tablet berukir dengan segel Amenhotep III. Mereka menemukan benda itu di mana-mana. 

Mereka juga memukan bejana anggur, cincin, kumbang scarab, tembikar berwarna, dan bata lumpur. Temuan ini menegaskan kota itu aktif pada masa pemerintahan Amenhotep III.

Selama tujuh bulan penggalian, para arkeolog telah menemukan beberapa kawasan hunian. Misalnya, mereka menemukan sisa-sisa toko roti di bagian selatan kota. Di dalamnya terdapat area persiapan makanan dan memasak yang berisi oven dan wadah penyimpanan keramik.

"Dapurnya besar, jadi kemungkinan besar melayani pelanggan besar," catat Live Science.

Di wilayah lain yang sebagiannya belum banyak digali, para arkeolog menemukan sebuah distrik administratif dan permukiman dengan unit-unit yang lebih besar dan tertata rapi. Pagar zigzag, desain arsitektur yang digunakan menjelang akhir dinasti ke-18, menutup area itu.

Penemuan Kota Emas Firaun yang Hilang 3000 Tahun Lalu (Detikcom)

Untuk masuk ke area permukiman, hanya ada satu pintu masuk. Fungsinya sebagai langkah pengamanan, yakni dengan memberi orang Mesir kuno kendali penuh atas siapa yang masuk dan meninggalkan daerah itu.

Di tempat lain, para arkeolog menemukan area produksi bata lumpur, bahan baku yang digunakan untuk membangun kuil dan bangunan tambahan. Bata lumpur ini memiliki segel Amenhotep III.

Para peneliti juga menemukan lusinan cetakan yang digunakan untuk membuat jimat dan barang-barang dekoratif. 

"Bukti bahwa kota tersebut memiliki jalur produksi yang ramai yang membuat dekorasi untuk kuil dan makam," tulis Live Science.

Sementara di seluruh kota, para arkeolog menemukan perkakas yang berhubungan dengan pekerjaan industri. Misalnya, alat pemintal dan tenun. 



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"