Puasa di dalam Islam ternyata bukan sekadar ibadah yang menuntut kaum Muslim untuk menahan diri dari rasa lapar dan haus mulai dari dari fajar sampai waktu terbenamnya matahari saja. Namun esensi puasa rupanya lebih dari itu.
Ibadah ini mengajarkan soal kesabaran, pengorbanan, pengendalian diri, penguatan iman, ketenangan jiwa sampai memupuk rasa empati. Di sisi lain, masih banyak orang Islam yang menjalankan ibadah puasa tapi hanya menahan lapar dan haus.
Sementara dia tidak mendapat pahala apa pun dari puasanya itu karena mereka melakukan hal-hal atau tindakan yang mengurangi pahala puasa Ramadan. Sebagian umat Muslim mungkin belum tahu ada perilaku yang tidak membatalkan puasa tapi bisa mengurangi nilai ibadah serta pahala puasa.
Salah satunya adalah mengeluh lapar dan haus saat menjalankan puasa. Seperti yang dikutip dari buku Teori-Teori Hukum Islam (Aplikasi Kontekstual di Indonesia), Ali Mutakin, Firdaus, S.Sy., M.H., Nurhadi, S.Sos.I., MH.I dkk (2023: 198).
Dijelaskan bahwa mengeluh lapar dan haus saat menunaikan puasa memang tidak menyebabkan puasa yang dijalani menjadi batal. Namun mengeluh ini termasuk hal yang sebaiknya dihindari karena berpotensi mengurangi pahala puasa.
Selain itu, mengeluh ini juga dapat mengurangi esensi kesabaran yang terkandung dalam puasa Ramadan. Sebenarnya, rasa lapar dan haus saat berpuasa adalah hal yang wajar dialami saat menunaikan ibadah puasa.