Beberapa orang juga ditemukan telah mengakhiri hidupnya sendiri setelah mendengarkan lagu yang kemudian dilarang di Hungaria itu.
Pada tahun 1930-an, Times dan New York Times juga melaporkan kasus bunuh diri dan percobaan bunuh diri lain di Amerika Serikat. Masing-masing juga terhubung dengan lagu Gloomy Sunday.
Sementara BBC menyebutkan kalo lagu itu telah dilarang diperdengarkan hingga tahun 2002 lalu.
Menurut beberapa laporan, beberapa tempat di Amerika Serikat juga menolak sejumlah musisi untuk membawakan lagu tersebut. Mereka khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti bunuh diri.
Legenda menyebutkan bahwa lagu ini telah merenggut sedikitnya ratusan nyawa. Mereka semua bunuh diri dan masing-masing kasus juga memiliki kaitan dengan mendengarkan lagu suram tersebut.
Angka bunuh diri yang meroket di AS, Hungaria, dan Eropa juga disebabkan oleh depresi hebat pada periode tersebut. Belum lagi kebijakan anti-semitisme yang mulai diberlakukan di seluruh Eropa kala itu.
Kala itu, Rezso Seress mengubah lagu Gloomy Sunday ketika dia masuk kamp kerja Nazi di Ukraina. Seress sempat berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Saking mencekamnya situasi kala itu, terciptalah lagu ini.
Gloomy Sunday berisikan nada-nada yang suram sebagai cara Seress menyalurkan emosinya, hati dan jiwanya dalam kesedihan dan kekecewaan. Seress pun membuat komposisi lagu sedih C minor dan musiknya yang cukup untuk membuat banyak orang sangat tertekan hingga akhirnya rela bunuh diri atas nama musik itu.
Lagu ini juga terinspirasi dari kisah cinta Lazslo Javor yang putus dari tunangannya. Kesedihan yang dialaminya menjadi inspirasi terkuat untuk lirik Gloomy Sunday yang melegenda itu.